Alasan kedua, khususnya preposisi "di", dianggap sama dengan imbuhan awalan "di-" sehingga selalu diserangkaian penulisannya dengan nomina yang mengikuti preposisi "di".
Contoh:
diwarung (salah) seharusnya ada spasi: di warung (benar)
dikantor (salah) seharusnya ada spasi: di kantor (benar)
dijalan (salah) seharusnya ada spasi: di jalan (benar)
Bagaimana cara mengetahui bahwa preposisi "di" harus dipisahkan (ada spasi) dalam penulisannya?
Gampang sekali! Perhatikan bentuk (kata) yang akan mengikuti  "di". Jika kata yang akan mengikuti "di" adalah nomina (kata benda) atau nama tempat, sudah pasti penulisannya dipisahkan (ada spasi).
Contoh:
di meja (meja adalah nomina atau kata benda)
di Samarinda (Samarinda adalah nama tempat)
di sungai (sungai adalah nama tempat)