Jangan Kumpulkan Uang Logam di Rumah!
Uang Rupiah terdiri atas uang kertas dan uang logam. Untuk uang kertas sudah biasa kita simpan ke dalam dompet. Ada uang kertas seratus ribuan, lima puluh ribuan, dua puluh ribuan, sepuluh ribuan, lima ribuan, dan dua ribuan.
Uang logam terdiri atas pecahan seratus rupiah, dua ratus rupiah, lima ratus rupiah, dan seribu rupiah. Pada saat kita berbelanja ke swalayan sering mendapatkan uang kembalian berupa uang logam pecahan tersebut.
Untuk apa uang-uang logam itu? Apakah Anda menyimpannya dalam stoples di rumah? Ada kemungkinan saat dibawa pulang dari swalayan uang logam itu terjatuh di jalan, terselip di suatu tempat yang susah dijangkau, dan banyak kemungkinan lain.
Pernahkah Anda berpikir bahwa uang-uang receh itu sangat dibutuhkan orang atau lembaga tertentu? Jika satu keluarga membawa uang receh lima ratus rupiah sepulang dari swalayan, berapa banyak uang terkumpul jika satu kelurahan atau satu kecamatan mengumpulkan uang itu semua pada suatu lembaga?
Jika Anda seorang muslim, segera donasikan uang receh itu ke kotak-kotak amal. Jangan dibawa pulang. Daripada uang logam itu jatuh atau hilang dalam perjalanan pulang lebih baik segera dimasukkan pada kotak-kotak amal.
Dari sekian ratus orang yang memasukkan uang receh lima ratusan rupiah,misalnya, sudah berapa uang terkumpul?
Mungkin Anda khawatir atau ragu-ragu kotak amal di pinggir-pinggir jalan atau di dekat pintu masuk toko tidak amanah.Â
Nah, beralihlah, bawa ke kotak amal yang Anda yakin amanah. Di mana? Tentu saja di lingkungan tempat tinggal Anda. Mungkin ada musala di wilayah RT Anda. Segera masukkan ke kotak amal pada saat akan menjalankan salat lima waktu berjamaah.Â
Musala atau masjid memerlukan dana untuk operasional dan pembangunannya. Jangan remehkan uang receh. Hal yang Anda anggap kecil sebenarnya sesuatu yang besar bagi sebuah musala atau masjid.
Penajam Paser Utara, 13 September 2022