Dalam bahasa Indonesia ada unsur atau bentuk yang menyerupai kata tetapi tidak dapat berdiri sendiri sebagai kata. Bentuk itu terikat dengan kata lain. Umumnya terletak mendahului kata yang dilekati.Â
Macam-macam bentuk terikat tersebut antara lain: antar-, anti-, loka-, multi-, purna-, sub-, super-, swa-, tuna-, dan adi-.
Penulisan unsur-unsur tersebut harus melekat (tidak ada spasi) dengan kata yang diikutinya. Marilah kita perhatikan penerapan dalam kalimat berikut.
Bus antarkota antarprovisi sering lewat di jalan ini.
Obat antimabuk harus diminum beberapa jam sebelum bepergian.
Acara lokakarya dimulai pukul 09.00 WIB.
Perusahaan multinasional itu akan menambah lokasi pabrik di Indonesia.
Setelah purnatugas sebagai pejabat di pemerintahan, Pak Hasan kembali bertani.
Dia bekerja pada subbagian keuangan di kantor itu.
Pesawat supersonik itu jatuh di Samudra Pasifik .
Pembangunan jalan desa di sini dilakukan secara swakarya. Â
Sebagai seorang tunarungu ia agak sulit diajak berkomunikasi.
Satu lagi bentuk terikat adi- yang juga harus diserangkaikan dengan kata yang mengikutinya. Ada contohnya? Silakan mencoba mencari kata yang bisa dilekati dengan unsur adi-. Silakan menuliskan di kolom komentar.
Jika belum terbiasa memang agak sulit menggandeng atau menggabungkan bentuk terikat tersebut. Namun, kita harus lebih sering menuliskan kata-kata dengan bentuk terikat tersebut agar menjadi terbiasa.
Penajam Paser Utara, 8 September 2022 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H