Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Perbedaan Adverbia dengan Adjektiva dalam Bahasa Indonesia

2 September 2022   16:04 Diperbarui: 2 September 2022   16:12 2125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Jenis kata atau kelas kata dalam bahasa Indonesia antara lain: nomina, verba, adjektiva, dan adverbia. Nomina sebagian besar merujuk pada benda-benda atau nama benda sedangkan verba merujuk pada kegiatan atau aktivitas. Selanjutnya, adjektiva umumnya berupa keterangan atau penjelasan dari kondisi nomina.

Daun adalah nama benda dan dipotong-potong adalah verba (pasif). Kemudian ada kata kecil yang dapat menjadi  keterangan atau penjelasan dari nomina. Jika ketiga kata itu digabungkan akan membentuk kalimat Daun kecil dipotong-potong. (daun: nomina, kecil: adjektiva, dipotong-potong: verba pasif).

Selanjutnya, adverbia itu apa?

Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2017:239), adverbia berdasarkan perilaku semantisnya dapat digolongkan menjadi delapan macam, yaitu a) adverbia kualitatif, b) adverbia kuantitatif, c) adverbia limitatif, d) adverbial frekuentatif, e) adverbia kewaktuan, f) adverbia kecaraan, g) adverbia kontrastif, dan h) adverbia keniscayaan.

Adverbia Kualitatif

Adverbia kualitatif digunakan untuk menyatakan makna yang berhubungan dengan derajat, mutu, atau tingkat.

Contoh:

Harun paling suka menonton bioskop.

Anak itu sangat rajin menabung.

 

Adverbia Kuantitatif

Adverbia kuantitatif menyatakan makna yang berhubungan dengan jumlah.

Contoh:

Cobalah sedikit bersabar lebih dahulu.

Jangan banyak bertanya!

 

Adverbia Limitatif

Adverbia limitatif bertujuan untuk menyatakan makna yang berhubungan dengan pembatasan.

Contoh:

Saya mengambil hanya satu potong kue.

Mereka sekadar menghibur.

 

Adverbia Frekuentatif

Adverbia frekuentatif menyatakan makna yang berhubungan dengan kekerapan.

Contoh:

Saya sering lewat jalan di sini.

Kami selalu berdoa untuk almarhum ayah.

 

Adverbia Kewaktuan

Adverbia kewaktuan menyatakan makna yang berhubugan dengan terjadinya suatu peristiwa.

Contoh:

Mereka harus segera pergi.

Semoga engkau lekas sembuh.

 

Adverbia Kecaraan

Adverbia kecaraan menyatakan makna yang berhubungan dengan proses terjadinya suatu peristiwa.

Contoh:

Polisi itu diam-diam mengikuti penjambret itu.

Saya akan datang secepatnya.

 

Adverbia Kontrastif

Adverbia kontrastif menyatakan pertentangan dengan hal atau makna kata yang disampaikan sebelumnya.

Contoh:

Anak itu tidak hanya berjalan terburu-buru. Bahkan, ia berlari dengan kencang.

 

Adverbia Keniscayaan

Adverbia keniscayaan menyatakan hubungan makna dengan kepastian akan terjadinya hal atau peristiwa.

Contoh:

Engkau tentu akan kaget dengan kenaikan harga barang-barang saat ini.

Saya pasti akan menepati janji.

Uraian di atas berdasarkan rujuan dari: Moeliono, Anton. M. dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Penajam Paser Utara, 2 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun