Aturan penggunaan huruf kapital  termuat dalam Lampiran Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan Surat Keputusan Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 yang ditetapkan pada tanggal 16 Agustus 2022.
Pada kesempatan kali ini, diulas aturan lanjutan penggunaan huruf kapital. Pada tulisan sebelumnya sudah lima aturan diulas.
Aturan keenam: Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, kebangsaan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang dan gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Contoh:
Doktor Sumardiyana
Kiai Haji Ahmad Dahlan
Alimuddin, Magister Humaniora
Aturan ketujuh: Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, Â serta nama jabatan dan kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan.
Contoh:
Terima kasih, Ustaz.
Semoga berbahagia, Prof.