Mohon tunggu...
Supriatin Za
Supriatin Za Mohon Tunggu... -

merangkai huruf yang tercecer,teruntai dari imajinasi dan inspirasi,setidaknya punya arti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau Lelaki Laut

19 November 2011   10:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:28 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja hampir malam

Gelora badai terus menghantam

Deburan demi deburan mencekam

Perahu makin oleng didera gelombang

Seraut wajah cemas pucat pasi

Hampir putus asa cari keseimabangan

Nafas makin terengah menyesak dada

Peluh bersimbah tak dirasa

Kau lelaki penunggang laut

beban jiwamu makin berat

Pantang menyerah,meski lelah

Kau terus menunggang gelombang

Dengan sisa daya terus berupaya

Laju mengarungi samudra

Dalam renta masa menggapai asa

Kau tetap tabah

Meski gelombang tetap mendera

Badai menghantam kau tetap tegar

Kau lelaki laut penuggang samudra

Seperti juga hidup dan jiwamu

Didera dihantam cobaan

Kau pantang menyerah

Bagimu laut adalah kehidupanmu

Bagimu samudra perumpamaanmu

Bagimu biduk adalah dirimu

Jiwamu,hidupmu tak henti bergelora

Meski dirimu semakin lelah

Meski usia semakin senja

Kau kayuh langkah meski gontai

Kau kayuh bidukmu meski lunglai

Demi asa dan harap tuk digapai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun