Pernahkah merasa hidup begitu monoton, lesu, dan tidak semangat menjalani aktivitas tanpa tahu alasannya? Apalagi saat #dirumahaja membuat kita banyak waktu. Tapi, waktu yang dimiliki tidak produktif. Bisa jadi kita mungkin tidak benar-benar mengenal diri sendiri.
Lalu muncul pertanyaan. Siapa yang yang paling mengenal diri ini? Jawaban yang selalu kita dengar. “yang paling mengenal dirimu adalah dirimu sendiri.” Apakah benar demikian?
Dilansir dari Republika.co.id, berdasar penelitian Indonesia Career Center Network (ICCN) tahun 2017, diketahui sebanyak 87 persen mahasiswa Indonesia mengakui bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan minatnya. Dan 71,7 persen pekerja memiliki profesi yang tidak sesuai dengan pendidikannya.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa anggapan “yang paling mengenal dirimu adalah dirimu sendiri” Adalah salah. karena riset menunjukan mereka tidak berhasil mengenal diri mereka sendiri. Sehingga salah memilih jurusan dan memiliki profesi yang tidak sesuai dengan pendidikannya.
Mengenal bakat
Mengenali diri ialah mengenali bakat yang ada dalam diri ini. Sehingga setiap usaha yang dilakukan menghasilkan produktivitas.
Bakat mengandung makna kemampuan bawaan yang masih bersifat potensial atau laten dan memerlukan pengembangan lebih lanjut. (Moh.Ali 2004:78).
Bakat adalah sebuah anugerah keahlian dan keterampilan seseorang (talenta) dari Tuhan dalam melakukan suatu hal dalam bidang tertentu yang biasanya dibawa sejak Iahir dan dapat diasah dan hingga berguna bagi dirinya maupun orang lain (Sinta, 2012).
Secara sederhana disimpulkan bahwa bakat adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk produktivitas.
Menuju sukses
Mana yang lebih penting bakat atau kerja keras? Jawabannya macam-macam, Ada yang bilang keduanya penting. Yah memang penting tapi yang kita minta satu saja, bakat atau kerja keras? Sebelum kesitu, kita bahas tentang sukses terdahulu.
Semua orang tanpa terkecuali pingin sukses. Masalahnya adalah definisi tentang sukses tidak jelas. Karena kaya raya belum tentu sukses, pangkat tinggi belum tentu sukses. Kaya raya dan pangkat tinggi juga belum tentu sukses.