Mohon tunggu...
Supriadi SPd
Supriadi SPd Mohon Tunggu... Guru - pemerhati pendidikan

hobby membaca, nonton, traveling, dll

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Program Pendidikan Guru Penggerak

12 Agustus 2024   22:03 Diperbarui: 13 Agustus 2024   18:21 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral etika dapat meningkatkan rasa simpati dan empati guru sebagai pemimpin pembelajaran. Guru yang memiliki rasa simpati dan empati yang tinggi akan dapat mengidentifikasi pradigma dilema etika sehingga dapat mengambil keputusan secara bijaksana. Keputusan yang diambil mengacu dan berpihak kepada peserta didik sehingga sesuai dan solutif. Guru yang mampu menganalisis masalah dari bermacam sudut pandang akan dapat membedakan permasalahan yang dihadapi tergolong bujukan moral atau dilema etika.

Saat seorang guru berhadapan dengan kasus menitikberatkan pada masalah moral dan etika, maka pengambilan keputusan akan dipengaruhi oleh nilai-nilai kebajikan universal yang dianutnya. Apabila nilai yang dianut merupakan nilai yang baik maka keputusan yang ditetapkan merupakan keputusan yang tepat, bijaksana serta dapat dipertanggungjawabkan. Pembahasan masalah yang berfokus pada moral dan etika juga dapat meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan menjadi lenih akurat, berpusat pada peserta didik, menciptakan keselamatan dan kebahagiaan sehingga menciptakan keselamatan dan kebahagiaan.

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Sebuah keputusan yang diambil akan berdampak pada pelaksanaan pembelajaran dan situasi serta kondisi sekolah secara langsung maupun tidak langsung. Setiap keputusan yang kita ambil harus berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal serta taat pada aturan atau norma yang ada. Pemilihan paradigma, prisip pengambilan keputusan serta melaksanakan sembilan langkah pengambilan keputusan juga harus dilakukan agar keputusan yang diambil tepat, bijak dan berdampak baik sehingga tercipta lingkungan belajar yang nyaman, aman dan kondusif bagi peserta didik dan seluruh warga sekolah.

7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan-tantangan di lingkungan saya dalam menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus dilema etika adalah karena permasalahan tersebut adalah permasalahan di mana terdapat benturan antara nilai-nilai kebajikan, maka terkadang terjadi perbedaan pandangan dengan guru yang lain sehingga menimbulkan kontroversi di sekolah atau lingkungan. Pengambilan keputusan seharusnya didasarkan pada tiga prinsip penyelesaian masalah dilema etika berupa berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan dan berpikir berbasis rasa peduli. Pemilihan prinsip yang tepat dapat mengurangi kontroversi dan perbedaan sudut pandang antar warga sekolah sehingga pro dan kontra dapat diminimalkan. Setiap keputusan tentunya tidak selalu memuaskan seluruh pihak, namun pemilihan konseukensi terkecil dapat dijadikan pertimbangan utama agar keputusan yang diambil sesuai dan kondisi di lingkungan menjadi kondusif.

8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kuta ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang diambil akan sangat berpengaruh dengan pengajaran yang memerdekakan peserta didik. Pengaruh tersebut berupa terwujudnya merdeka belajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencapai sukses, bahagia dan mencapai tujuang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar, minta serta potensi yang dimiliki tanpa adanya paksaan dan tekanan. Dengan demikian, peserta didik diharapkan dapat mencapai kesuksesan pada bidangnya masing-masing. Hal inilah yang menjadi dasar pengambilan keputusan harus selalu berpihak pada peserta didik. Guru berperan sebagai fasilitator dalam mengembangkan bakat dan minat peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kurikulum merdeka sangat berpusat pada peserta didik yang sangat memfasilitasi pembelajaran berdiferensiasi sehingga peserta didik dapat terpenuhi kebutuhan belajarnya. Penerapan KSE secara implisit akan meningkatkan ketajaman keterampilan sosial emosional peserta didik.

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran akan mempengaruhi  kehidupan  murid-muridnya di masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Keputusan yang kita ambil akan senantiasa diingat oleh peserta didik dan menjadi contoh bagaimana peserta didik akan berpikir dan bertindak di masa datang, juga bagaimana peserta didik mengambil keputusan ketika menjadi anggota masyarakat. Oleh karena itu, seorang pemimpin pembelajaran harus tepat dan bijak dalam melakukan analisis permasalahan dan pengujian benar salahnya. Pengujian yang dilakukan terdiri dari uji legal, uji regilasi, uji intuisi, uji publikasi, dan uji panutan agar keputusan yang diambil tepat dan akurat.

10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun