Mohon tunggu...
Mikey Kale
Mikey Kale Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Opo ii
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama Lengkap Mikey Kaleo

Selanjutnya

Tutup

Gadget

3 Tips Mengelola Managed Service Indonesia NetData

27 April 2020   13:13 Diperbarui: 27 April 2020   13:10 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Tips Mengelola Managed Service Indonesia NetData (sumber gambar: shutterstock)

Jika Anda mengupayakan untuk membakukan klien break / fix, tunjukkan nilainya. Kalau tidak, kita tidak bakal berubah pikiran. Bagian dari proses transisi memungkinkan mereka untuk mengetahui bahwa dengan menjauh dari model a la carte, mereka bisa menghasilkan lebih tidak sedikit uang, meminimalisir pekerjaan proyek dan trafik di lokasi dari staf kita (yang bisa bertambah), dan bekerja dengan satu vendor melewati MSP mereka, bukan sejumlah perusahaan yang berbeda. Ini berlaku guna standardisasi perlengkapan keras maupun harga. Dengan perlengkapan keras, secara bertahap menolong mereka beralih, namun biarkan mereka tahu bahwa urgen untuk menciptakan standar. Mereka bisa mulai dengan satu layanan, laksana BDR, untuk menyaksikan bagaimana tarifnya. Begitu mereka menyaksikan proposisi nilai, tersebut mengarah pada standarisasi lebih tidak sedikit layanan.

Bagian urgen lain dari tahapan ini ialah tetap konsisten. Jangan melulu memberi tahu klien kita untuk mengerjakan standarisasi dan lantas tidak menindaklanjutinya. Seperti yang lainnya, ini ialah proses, dan Anda mesti mengasuh klien Anda. Jika Anda beranggapan mereka pantas untuk margin deviden Anda, pikirkan laksana ini sepanjang tahun. Setiap kuartal, laporkan pulang dan tunjukkan - beri tahu mereka - berapa tidak sedikit waktu dan dana yang mereka irit dengan beralih dari menu penetapan harga a la carte ke standardisasi.

Jangan hingga dalam kondisi di mana kita mempunyai klien nirlaba yang tidak cocok dengan model bisnis Anda. Ini mengakibatkan stres, membutuhkan ongkos tambahan, dan berpotensi mengolah skalabilitas dan ruang lingkup kerja Anda. Ingatlah bahwa meskipun Anda mengupayakan bekerja dengan klien yang berpotensi tidak menguntungkan, pada titik tertentu Anda barangkali harus pergi. Bahkan bila tersebut terjadi, anggap tersebut sebagai kerugian jangka pendek guna keuntungan jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun