Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Administrasi - ***

***

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ambiguitas Masa Depan

5 Februari 2019   13:13 Diperbarui: 5 Februari 2019   13:13 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semestinya, apabila sudah diketahui suatu berita adalah hoax, tidak perlu disebarluaskan. Begitu pula jika sudah diketahui bahwa informasi adalah benar, janganlah dibilang hoax.

Filsuf asal Perancis, Voltaire, pernah mengatakan (bahasa bebasnya):

"Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Tapi saya rela mati demi membela hakmu untuk mengatakan pendapatmu yang tidak saya setujui itu".

Berbeda pilihan boleh, asal bisa menyikapinya dengan bijak. Hanya orang-orang yang dirahmati yang selamat dari perselisihan. Bukan perselisihan yang mendatangkan rahmat.

Kitab suci mengatakan:

"Tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu" (Surat Hud 118-119).

Masa depan itu memang ambigu, tidak jelas kepastiannya. Kemudharatan yang telah ditetapkan akan menimpa seseorang, tidak ada yang bisa berupaya untuk menolaknya. Sebaliknya, kebaikkan yang sudah ditetapkan untuk seseorang, tidak ada seorangpun yang bisa menolaknya. Bahkan jika semua orang berkonspirasi untuk menolaknya sekalipun.

"Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya" (Surat Yunus 107).

Masa depan akan selalu menjadi misteri, penuh dengan ambiguitas. Telah disadari bahwa segala hal telah ditetapkan jalannya masing-masing. Dengan menyadari hal tersebut, semestinya tidak ada lagi rasa kecewa atas kegagalan dan tidak akan berlebihan gembiranya saat diberikan nikmat.

"Supaya kamu jangan terlalu sedih atas apa yang luput darimu, dan agar kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu" (Surat Al-Hadid 23).

Masa depan akan selalu ambigu dan tidak jelas. Tidak jelas bagi kita yang tidak memiliki pengetahuan akan apa yang terjadi di masa depan. Sebab tugas kita hanyalah berusaha, berdoa dan bertawakal. Hasilnya tetap dipasrahkan kepada Yang Maha Kuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun