Rachmawati Soekarnoputri Tidak Ingin Pemimpin Lahir dari Hasil Kecurangan

[caption id="" align="aligncenter" width="441" caption="Sumber: republika.co.id"][/caption]

Mantan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) bersama keluarga besar Soekarno, dari kiri Guruh Soekarnoputra, Sukmawati Soekarnoputri, Rahmawati Soekarnoputri dan Guntur Sokarnoputra (kanan), berkumpul dirumah Rahmawati, Jakarta,  ( republika .co.id. 31 July 2014 ). Rachmawati Soekarnoputri  menolak hasil Pilpres dan sekaligus tindak-lanjutnya Rachmawati membentuk Fron Pelopor utnuk mendukung gugatan Prabowo-Hatta di MK. Front pelopor bentukan Rachamawati ini sudah menyatakan komitmentnya untuk mengawal segala proses perkara gugatan Prabowo-Hatta di MK. Rachmawati hadir sebagai bentuk protes terhadap proses pilpres yang penuh dengan kecurangan dan terpanggil melihat nilai kebenaran dan kejujuran  dinegeri ini sudah semakin terkikis, pilpres 2014 bukan semata menang dan kalah akan tetapi jauh lebih penting seberapa jauh presiden terpilih adalah hasil dukungan real rakyat yg dilakukan secara jujur dan adil.  Pegantian kepemimpinan di negeri ini diharapkan oleh rakyat tampilnya pemimpin baru yang lebih baik dari sebelumnya, lebih bersih dan lebih legitimit sehingga akan mendapat dukungan rakyat kelak dalam kepemimpinannya. Pilpres kemarin dalam pandangan Rachmawati banyak diintervensi asing, indikasinya kedatangan mantan Presiden Amerika Bill Clointon bukan tanpa missi dan cuma sekedar jalan-jalan. ""Sebagai politisi saya bisa membaca dengan jernih apa yang terjadi, oleh karena itu berhati-hatilah dalam memilih pemimpin. Jangan sampai kedaulatan ini diberikan kepada asing," katanya di kediamannya di Jakarta, Kamis (31/7). Republika .co.id ). Putri mantan Presiden pertama RI ini tanpa menginginkan apa2 dengan sikapnya ini dia hanya tidak ingin Pemimpin lahir dari hasil kecurangan. " "Proses pilpres banyak kecurangan yang diperlihatkan oleh anak bangsa dalam mengambil momentum kekuasan," ujar adik kandung Megawati Soekarnoputri itu. Mari kita kawal Proses di MK sebagai jalan menuju kedamaian berbangsa dan bernegara 5 tahun ke depan... Salam Indonesia Raya...