Tak boleh lagi ada keramaian untuk sementara waktu. Baik itu pertemuan resmi organisasi yang melibatkan orang banyak maupun sekedar pertemuan tak resmi di warung-warung kopi. Bahkan yang paling membuat sebagian masyarakat sedih adalah dilarangnya semua bentuk pesta, termasuk resepsi pernikahan.
Sehingga tak berlebihan bila dikatakan bahwa Covid-19 ini adalah penghancur tatanan kehidupan normal yang selama ini telah terbangun dengan susah payah.
Bagaimana tidak?
Hanya dalam jangka waktu relatif pendek, Covid-19 telah banyak menelan korban yang tidak sedikit. Sudah ribuan, bahkan sudah puluhan ribu mereka yang terjangkiti virus ini tak dapat bertahan hidup karena belum ditemukannya vaksin penangkal dari virus jenis baru ini.
Kenyataan tersebut membuat masyarakat dunia tak lagi bisa menyembunyikan rasa takutnya terhadap penyebaran Covid-19 hingga mereka cenderung untuk mematuhi instruksi dari pihak-pihak terkait, terutama dari institusi kesehatan dan media resmi pemerintah.
Mengapa sampai terjadi situasi dan kondisi yang demikian ?
Hampir semua masyarakat sudah mengetahui penyebab terjadinya situasi dan kondisi tersebut. Media resmi pemerintah hingga jejaring sosial hampir tak pernah putus menyampaikan pemberitaan Covid-19, mulai bentuk fisik virus, masa kehidupannya, hingga penyebaran virus ini di berbagai belahan dunia, termasuk tingkat kematian yang diakibatkan.
Situasi dan kondisi seperti ini membuat masyarakat secara sukarela atau terpaksa haus mengikuti segala perintah dan imbauan dari berbagai pihak jika tidak ingin menjadi korban Covid-19.
Imbauan untuk hidup bersih dengan menghindari tempat-tempat yang kemungkinan menjadi tempat penyebaran virus, menggunakan masker jika dirasa perlu, selalu mencuci tangan setelah mengunjungi tempat-tempat keramaian seperti bandara, terminal bus atau kereta api, pasar, mal, supermarket dan lain sebagainya.
Hindari memegang bagian dari bangunan yang biasa dipegang oleh banyak orang, seperti pegangan ekskalator, handrailing pada tangga stainless atau kayu karena disinyalir penyebaran virus Covid-19 dapat terjadi tanpa adanya kontak langsung dengan mereka yang telah terjangkit sebelumnya, tetapi bisa juga terjadi melalui benda-benda yang pernah dipegang oleh seseorang yang terinfeksi virus ini.
Karena itu, imbauan mencuci tangan semakin digalakkan untuk melindungi diri dari penularan. Semakin tingginya angka pasien positif Covid-19 juga membuat pemerintah meminta semua orang yang keluar rumah untuk menggunakan masker demi meminimalisir kemungkinan penularan.