Mohon tunggu...
Kontributor Suporter
Kontributor Suporter Mohon Tunggu... -

Iri hati yang ditunjukan kepada seseorang akan melukai diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Modus La Nyalla Mattalitti Cs Kian Terbaca

26 Oktober 2011   14:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Modus operandi La Nyalla dan kelompoknya makin jelas tercium:

1. Memaksakan IPL hanya diikuti 18 klub ex ISL dengan tujuan agar bisa menyetir kebijakan PSSI. Jika PSSI nggak mau ikut, maka mereka akan mogok ramai-ramai.

2. Kalau sudah bisa menyetir PSSI, maka mereka akan memaksakan PSSI untuk memaksa pemerintah mencabut kebijakan non-APBD. tentu dengan berbagai alasan: belum siap, dunia lagi menghadapi krisis, dll. PSSI pasti akan mengikuti kemauan mereka, karena kalau tidak, mau dibawa kemana masa depan Indonesia. Pemerintah pun tidak akan bisa bikin apa-apa, karena kerusuhan sosial bisa saja terjadi.

3. Dengan memaksakan PT. LI tetap sebagai penyelenggara kompetisi, mereka berharap utang-utang yang selama ini ada pada PT. LI ditanggung oleh pengurus PSSI yang baru. Masalah pertanggungjawaban juga, bisa diatur-atur, karena mereka masih ada di dalam.

Jadi apa yang saat ini dilakukan oleh Ketum PSSI Djohar Arifin sudah tepat. Menetapkan peserta kompetisi 24 klub, berarti menghindarkan PSSI dari kemungkinan sabotase yang akan dilakukan K-13. Menunjuk PT. LPIS sebagai penyelenggarakan kompetisi, menghindarkan pengurus baru dari kemungkinan “utang” pengurus lama. dan jika kompetisi sudah berjalan normal, saat pemerintah meminta PT.LI diaudit. ya, semua ini untuk mempertanggujawabkan dana APBD yang sudah dipakai pada kompetisi lalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun