Mohon tunggu...
supli rahim
supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Orang biasa

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalani Hidup dengan Berdoa dan Bersabar

12 Agustus 2024   07:39 Diperbarui: 12 Agustus 2024   08:11 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Berdoa dan bersabar adalah hal yang mestinya selalu kita lakukan, jalani dalam menjalani hidup ini. Suatu hal yang penulis terkesan dengan ayah ibu  penulis adalah selalu membuat jamuan malam keberangkatan penulis untuk melanjutkan kuliah pada setiap awal semester.

Jamuan makan

Jamuan makan selalu ayah dan penulis lakukan di rumah mereka di Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan. Pada acara itu dibacakan surat alfatiha dan doa oleh sabak kerabat tetangga. Ayah selalu memberikan sambutan pada acara jamuan makan malam itu.

Pada makan malam itu ayah ibu menghidangkan makanan khas bengkulu selatan yakni nasi panas, sambal, lalapan, lauk pauk dari jenis ikan asap, daging ayam yang dimasak gulai dll. Pendek kata tergantung dengan kondisi rezeki keluarga ayah dan ibu penulis. Tapi rata-rata para tamu puas dengan jamuan ayah ibu penulis.

Sambutan ayah

Ayah mengawali sambutan pada jamuan makan malam itu dengan bersyukur kepada Allah memberi kesehatan kepada keluarga beliau. Beliau juga mengajak hadirin selalu bersyukur kepada Allah. Ayah penulis dengan rasa syukur mengabarkan kepada para undangan makan malam bahwa anak beliau yang sukung yakni penulis telah berhasil menyelesaikan tugas di semester lalu dengan baik dan akan melanjutkan ke semester berikutnya. Begitulah sepanjang penulis kuliah.

Main gaple

Sesudah makan malam maka tamu undangan sebagian melanjutkan acara "peragau" atau ngobrol bersama. Ada juga yang main gaple sampai pagi. Di sini penulis perlu pindah ke bawah lumbung padi di belakang rumah dengan kakek penulis karena tidak bisa tidur. Hempasan gaplek terasa sangat menganggu jika seseorang ingin tidur. Sejak itu penulis tidak bisa tidur jika ada suara yang bising.

Berdoa dan bersabar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun