Mohon tunggu...
supli rahim
supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Orang biasa

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mumpung Masih Ada Waktu untuk Kita Siapkan Bekal

31 Juli 2024   03:07 Diperbarui: 31 Juli 2024   03:39 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Lagu solo yang dinyanyikan oleh pengarangnya yakni Ebiet G Ade yang berjudul "Mumpung masih ada waktu" sangat menyentuh hati. Tak urung hancur hati penulis, beruraian air mata betapa waktu sangat cepat berlalu. Besok kita pasti meninggal. Bagaimana dengan bekal kita ke akhirat, apakah mencukupi? Sudahkah kita mempersiapkan bekal yang banyak? Sudahkah minta ampun kepada Allah atas dosa-dosa kita yang banyak?

Solat tidak khusuk

Penulis merasakan berapa sejak kecil sampai dewasa dan tua banyak menyia-nyiakan waktu. Kalau solat terkadang tidak khusuk. Kalau beramal tidak ikhlas. Kalau berbuat baik ingin memperoleh balasan dari manusia. Wahai diri, kapan engkau jadi baik, jadi baik, jadi ikhlas? Mengapa kau sering berharap kepada makhluk? Mengapa kau tidak rukuk dan sujud yang sungguh-sungguh. Mengapa kau malas memberi?.Mengapa kau memberi mengharap lebih banyak?

Mumpung masih ada waktu

Ketika banyak teman, keluarga, tetangga meninggal mestinya kau jadikan ibrah, pelajaran, hikmah, supaya kau lebih baik, lebih taat, lebih banyak bersyukur, lebih banyak beristighfar. Allah masih memberi kau waktu untuk mempersiapkan bekal yakni pahala jariyah yang banyak. Mengapa kau masih membuat dosa jariyah yang banyak? Mengapa kau kurang ikhlas, mengapa kau keras hati, mengapa kau tak pasrah pada Ilahi, mengapa kau terus berbuat dosa, mengapa kau tak takut mati?

Bertaubatlah

Wahai diri sadarkah engkau bahwa hanya karena kebesaran, kasih sayang, hidayah Allah saja kita bisa selamat dari tipuan dunia ini. Lihatlah alquran - baca, hayati, amalkan dan dakwahkan. Betapa banyak orang-orang hebat di dunia ini sebut saja Firaun, qorun dan Hamman tapi mereka hancur-dilaknati Allah. Apakah diri ingin dilaknati seperti mereka. Mengapa kau tidak mengikuti contoh-manusia terbaik? Tirulah nabi Muhammad. Tirulah para nabi dan rasul. Tirulah Allah dan para malaikat yang tidak malas berselawat kepada nabi. Tirulah para sahabat nabi yang sangat keras perjuangan mereka menegakkan agama Allah -islam. 

Banyak berdakwah dan berdoa

Jika kita berpedoman kepada alquran maka agar tidak merugi dalam hidup ini kita mesti jaga empat tangki dalam diri kita. Apa itu? Itu adalah tangki iman. Bagaimana keadaannya? Penuhkah atau kosongkah? Kita tidal tahu,  hanya Allah yang tahu. Tapi mari kita cek apakah tangki yang lain ada isi? Apa itu? Itu adakah tangki amal soleh, tangki memberi nasehat tentang kebenaran dan tangki memberi nasehat tentang kesabaran. 

Sempatkan cek selalu apakah amal kita soleh atau salah? Apakah kita sering memberi nasehat apa tidak? Dengan begitu maka kita akan selalu introspeksi diri - tahu diri, tahu ilahi dan tahu akan mati. Kita dan diri kita mesti mempersiapkan akhirat yang kekal abadi bukan untuk dunia yang nenipu ini. Keluarkanlah zakat kita, solatlah dengan tertib- diawal waktu, di.mana azan dikumandangkan dan berjemaah.  Cek dakwah kita. Banyak dakwah doa akan Allah kabulkan.

Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun