Bismillah,
Ada kota di Bengkulu Selatan Bengkulu yang terkenal dan indah dikenang. Itulah kota Manna. Kota ini 120 km di sebelah selatan kota bengkulu. 350 km di sebelah barat laut kota Palembang. Inilah kota penulis dibesarkan. 6 tahun penulis membesar di kota ini. Kota ini berjarak  30 km dari desa penulis dilahirkan yakni Lubuk Langkap Air Nipis yang merupakan pecahan kecamatan Seginim daerah penghasil beras di BengkulunSelatan.
Ada lagu Manna kota kenangan
Ada di youtube tentang lagu Manna kota kenangan.Â
Sumber; youtube.com
Bagi penulis Manna merupakan kota kenangan karena sejumlah alasan. Pertama, penulis menjalani pendidikan di SMPN 1 BS di jalan jenderal Soedirman dan pendidkan SMA di SMAN 1 BS di jalan Duayu Manna.
Kedua, penulis banyak mengenal wilayah di kota ini karena melaksanakan tugas keluarga kala itu sebut saja pasar bawah, belakang gedung, bukit, palak saghak, gelumbang, tebat rukis, pematang bangau, pama suki dll.Â
Ketiga, penulis mengenal jendela dunia itu adalah ketika menempuh pendidikan SMP dan SMA karena terbuka wawasan untuk sekolah lagi melalui bertemumya demgan guru-guru teladan penulis salah satunya adalah paman penulis Murni Hawab guru SMPN 1 Manna dan istrinya Rohani Murni. Pada masanya mereka adalah pasangan serasi ideal untuk kami tiru.Â
Keempat, penulis diberi motivasi oleh guru SMA agar melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sewaktu tamat SMA penulis tidak tahu mau melanjutkan ke universitas apa di mana karena orangtua tak punya uang yang cukup. Akhirnya penulis diantar ayah ke Universitas Sriwijaya Palembang. Tetap saja Manna bagi penulis adalah kota kenangan.
Kota Manna(kota Kenangan) adalah sebuah kota kecil yang merupakan ibu kota dari kabupaten Bengkulu Selatan. Penduduk aslinya adalah suku serawai dan pesisir.terdapat banyak tempat wisata sangat Indah dan ramai seperti Pantai pasar Bawah serta banyak pusat perbelanjaan seperti mini market dan pasar,pasar yang terkenal di sini yaitu Pasar Ampera.Banyak sejarah yang tersimpan di kota kecil ini, yaitu adanya daerah keramat yang disebut masyarakat setempat Dusun Tinggi dan ada juga yang menyebutnya Sebakas, tempat ini dipercaya masyarakat setempat sebagai kota hilang,pada zaman kerajaan dulu, tempat ini menjadi pusat persembunyian dari ancaman para penjajah dan konon dipercaya tempat dahulunya perna disinggahi oleh Gadja Mada. Di sebuah desa di kota Manna, tepatnya di dusun Padang Niur (Padang Kedongdong) terdapat sebuah keris dan sebuah pedang sakti yang disimpan dirumah penduduk yang bernama pak Juliam dan Ibu Ili, keris ini juga dipercaya masyarakat setempat sebagai pusaka yang dahulunya pernah dipakai Gadja Mada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI