Mohon tunggu...
supli rahim
supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Orang biasa

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Sulit Menilai Iman Kita Sendiri

16 Mei 2024   05:59 Diperbarui: 16 Mei 2024   08:11 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Menilai iman kita sendiri penting. Kita tidak perlu menilai iman orang lain. Itu utusan mereka. Kecuali kita diminta untuk melakukan penilaian karena diminta oleh yang bersamgkutan. Jika tidak jangan lakukan. Iman manusia hanya diketahui kondisinya oleh Allah swt sangat sedikit oleh manusia yang lemah. Iman itu penting untuk dijaga, diswmpurnakan, karena modal dasar bagi kita untuk mencapai derajat taqwa yang tinggi kepada Allah swt. Iman itu mirip pada kendaraan mobil kita. Ada indikator yang dapat dilihat. 

Orang beriman

Orang beriman atau tidaknya itu susah untuk dilihat karena iman itu ada dalam hati. Kita tidak tahu hati kita sendiri apalagi hatinorang lain. Iman itu ibarat bensin dalam sebuah kendaraan. Jika tidak ada bensin maka sangat sulit atau tidak mungkin menjalankan kendaraan itu. Jika ada ada bensin maka akan sangat mudah. Iman adalah hadiah terbesar Allah swt kepada dipilihNya untuk beriman. Dari 8 milyar penduduk bumi hanya sedikit saja orang yang beriman. 

Apa itu iman?

Iman itu adalah keyakinan manudia kepafa tuhannya. Tifak ada keraguan di dalamnya. Tidak menyekutukan dengan tuhan yang lain. Dengan kryakinan itu mereka akan beramal soleh amal baik. Tidak beramal salah dan amal jahat.

Apa indikator beriman? 

Orang beriman itu indikatornya  adalah tidak mengatakan dan mengerjakan perbuatan dan perkataan sia-sia atau tidak berguna, solatnya khusuk, menjaga kemaluan, menjaga janji dan amah serta menjaga solat. Maka untuk melihat apakah kita ada iman di dalam hati kita cukup kita cek apakah amal-amal kita soleh atau banyak yang salah, maka lihatlah diri kita hati kita. Lihatlah apa yang dikatakan oleh lisan kita, apa  yang kita fikirkan, apa yang tangan kita kerjakan. Selalukah lisan kita bersyukur dan berzikir, selalukah kita menepati janji, memgemban amanah, memakan makan yang halal atau bahkan yang haram. Bagaimana dengan kemaluan kita, bagaimana solat kita terjaga gak waktunya dan khusuk gak kita dalam sokat. Hisablah diri kita sebelum Allah hisab kita di hari kiamat kelak. 

Orang beriman masuk surga 

Sebagai orang yang ada iman maka kita pasti ada dorongan kepada kebaikan dan ketaatan kepada perintah Allah dan mengelak dari larangan Allah. Maka kita mesti bersemangat untuk menggapai husnul kjotimah jangan suul khotimah. Janji Allah adalah pasti. Allah tidak melupakan janjiNya. Allah akan memasukkan kita yang beriman dan beramal soleh ke surga firdaus, surga tertinggi, surga penuh kenikmatan. Ya Allah jaga kami daro azab api neraka dan masukkan kami ke surgaMu. Juga ayah ibu kami, mertua kami, pasangan kami, anak cucu kami serta orang yang berjasa dalam hidup kami. Aamin yra.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun