Mohon tunggu...
supli rahim
supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Orang biasa

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ramadhan di Inggeris

11 Maret 2024   04:43 Diperbarui: 11 Maret 2024   07:16 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Penulis berpuasa di Inggeris pertama kali pada tahun 1987. Pada masa itu istri penulis Nurhayati dan anak sulung kami Ika Kurnia dewi menyusul ke negeri Raja Charles 3. Anak kami lahir bulan desember 1986. Penulis mengirim tiket untuk bergabung dengan penulis. Mereka tiba di Inggeris pada Maret 1987. Bulan depannya kami menjalankan puasa ramadhan bersama sebagai keluarga baru. Penulis lebih dahulu pergi ke Inggeris tepatnya Agustus 1986 bersamaan dengan musim gugur.

Ketika puasa

Puasa pada saat musim panas merupakan momen yang panas. Pada saat ini hibir pecah-pecah. Untuk tarawih penulis lakukan di masjid Bangkadesh di Bedford atau di Mesjid Pakistan. Makanan untuk sahur bervariasi dari daging kambing, daging sapi dan sekali-sekali ikan dan sayur. Makan sahur selalu lebih awal dan berbuka terlambat. Panjang waktu puasa kala itu mencapai 18 jam sehari. Sempat down juga tetapi tetap dijalani dengan baik.

Lebaran

Kala lebaran merupakan momen yang membuat kita melankolis karena jauh dari tanah air. Untuk pedoman selama di Inggeris selalu ikut Arab Saudi. Jika Arab Saudi Lebaran maka kami ikut lebaran juga. Waktu lebaran kami tidak banyak berkunjung kepada teman dan tetangga karena junlah teman muslim dan tetangga muslim sangat terbatas. Dan itu berlangsung selama 5 tahun tepatnya dari tahun Agustus 1986 sampai 1990 akhir.

Merencanakan umroh

Ketika menjalani puasa, solat, lebaran yang swlalu berada di musim-musim yang berganti dari musim panas, berganti musim gugur, berganti musim dingin dan swlanjutnya musim semi dan begitu setwrusnya. Kami sekeluarga merencanakan pergi umroh. Itu kami lakukan pada Deswmbwr 1989 dan Januari 1990. Waktu itu anak kami yang pertama berumur 3 tahun dan yang kedua 12 bulan. Ini menjadi keinginan dan cuta-cita kami terutama sangat terasa sekali ingin pulang ke tanah air karena swpi selama bertahun-tahun. Alhamdulillah keinginan kami berumroh ke Mekkah ditambah ke madinah dapat diwujudkan berkah bantuan Allah swt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun