Bismillah,
Sebentar lagi kita akan mengikuti pemilihan umum tepatnya tanggal 14 Februari 2024. Hari itu akan kita pilih calon presiden dan wakil presiden, calon anggota DPR RI, calon DPD RI, calon DPRD provinsi, calon DPRD kabupaten dan atau calon DPRD kota di seluruh Indonesia. Tapi kita hampir lupa bahwa apa misi yang diemban para calon RI-1 dan RI-2 itu, calon kita di lembaga legislatif tingkat pusat maupu tingkat provinsi dan kabupaten/kota itu? Apakah mereka ingat ada empat tujuan atau mimpi besar pendirian negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) itu? Jangan-jangan mereka lupa, tidak tahu atau bahkan tidak pernah tahu. Maka tulisan ini ditujukan untuk mengingatkan 4 mimpi besar para pendiri NKRI itu dan ajakan untuk mewujudkan kepada semua rakyat Indonesia dari Sabang di barat sampai Merauke di timur dan dari batas Utara ke batas selatan.
Apa mimpi besar itu?
NKRI dibangun dengan darah, jiwa dan air mata para pejuang dan para pahlawan. Mereka bersepakat dalam preambule atau pembukaan Undang-undang NKRI alinea ke-4 bahwa pendirian NKRI itu ada empat yakni.
Pertama, melindungi segenap tanah tumpah darah dan bangsa Indonesia.
Kedua, mencerdaskan kehidupan berbangsa.
Ketiga, memajukan kesejahteraan umum.
Keeempat, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial serta berlandaskan ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan/perwakilan serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagia seluruh rakyat Indonesia.
Siapa dan bagaimana?
Semua pihak mesti terlibat dalam mewujudkan mimpi besar bangsa Indonesia itu. Bagaimana caranya? Itu dilakukan melalui jalur konstitusi maupun jalun non konstitusi. Jalur konstitusi dilakukan melalui lembaga kepresidenan, Kementerian/Lembaga dari Pusat sampai ke daerah, Legislatif, Yudikatif, LSM, rakyat jelata. Kata kuncinya adalah semua mesti bekerja menganut prinsip yang sama yakni bekerja secara baik, yang dicirikan efektif dan efisien, direncanakan dengan baik, dilaksanakan dengan baik, diawasi dengan baik dan dilakukan koreksi sehingga menganut primsip perbaikan terus menerus.Â
Mari kita perbaiki semua sendi kehidupan berbangsa dengan merenungkan jawaban terhadap pertanyaan -pertanyaan berikut? Apakah sistem pemilihan umum kita sudah baik? Apakah lembaga dan kementerian kita sudah baik? Apakah lembaga perwakilan kita sudah baik? Apakah lembaga peradilan atau yudikatif kita sudah baik? Apakah masyarakat kita sudah baik? Apakah sistem kepartaian kita sudah baik? Apakah pelayanan publik kita sudah baik? Apakah sistem pendidikan kita sudah baik? Apakah polisi dan tentara kita sudah baik? Apakah pemerataan pembangunan di negara kita sudah baik? Apakah sistem penegakkan kita sudah baik? Apakah penegakkan hukum di negara kita sudah baik? Apakah penanganan korupsi sudah baik? dst.
Maka mari kita buat ceklis yang mana yang sudah baik dan yang mana yang belum baik. Dari situ kita mendapat gambaran bahwa secara keseluruhan ada berapa sektor yang sudah baik, dan berapa sektor yang belum baik. Dengan kesepakatan bersama maka kita dari pusat di bawah komando kepala negara mengambil tanggung jaab bersama untuk memperbaiki yang belum baik dan mempertahankan yang sudah baik.
