Mohon tunggu...
supli rahim
supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Orang biasa

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Tanpa Habis tentang Ibunda Rahina binti Merinsan

13 Juli 2023   19:21 Diperbarui: 15 Juli 2023   06:03 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Ibunda Rahina binti Merinsan menurut teori memang tidak meninggal atau wafat karrna dia wafat di tanah suci di bulan suci dengan niat yang suci. Ibunda Rahina meninggal di Mekkah 6 Zulhijjah 1444 H atau bertepatan dengan 25 Juni 2023. Ibunda  meninggalkan 6 orang anak, 28 cucu dan 24 cicit, 6 menantu. Ibunda meninggal setelah sakit beberapa hari pada hal waktu berangkat dari asrama haji Palembang ada dalam keadaan sehat.

Nisan Kuburan ayahnya hilang

Cukup lama nisan Merinsan ayah ibunda Rahina yang dikuburkan di Pemakaman umum  Kandang Kawat Bukit Lama Ilir Barat I Palembang tidak dirawat karena kesibukan dan karena cucunya bertugas di Malaysia. Sejak itu tidak pernah lagi ziarah kubur ke kuburan kakek. Sejak ibunda wafat di Mekkah ada keinginan untuk mencari kuburan kakek Merinsan. Pagi tadi kebetulan ada saudara satu kecamatan di Bengkulu Selatan meninggap kami menyolatkan jenazah dan mengantarnya ke pemakaman kandang kawat Bukit Lama. 

Kembali ditemukan

Alhamdulillah sore ini nisan kuburan kakek ditemukan. Suatu barokah bagi keluarga kami karena ditemukan makam kakek tersebut. Paling tidak berkurang kerinduan kepada ibunda karena kuburan ayahnya ada di dalam jangkauan kami. Dari rumah penulis hanya 5 km atau 10 km ulang pergi, suatu jarak yang tidak jauh unruk ukuran di kota karena transportasi lancar. 

Sayembara

Kepada para petugas perawatan kuburan di pemakaman umum kandang kawat bukit lama kwcamatan Ilir barat I Palembang penulis memberikan sayembara bahwa akan diberikan sejumlah uang bagi orang yang menemukan nisan kakek kami itu. Banyak yang mencari tetapi sampai siang belum juga ditemukan. Sore hari ada yang menelpon dan kirim foto melalui japri WA. Apakah benar foto ini nisan yang dimaksud. Tentu saja cirinya dekat dengan yang kami ingat.

Penulis meminta agar mereka membuka kaca penutup nama yang sudah buram. Ternyata benar bahwa nama kakek kami yang meninggal 27 tahun yang lalu. Tertulis "Merinsan bin Dualin" dengan tanggal wafat beliau. Kami bersyukur sekali demgan penemuan ini. Semoga dapat mengurangi kerinduan kami adik beradik kepada ibunda. Walau demikian tetap saja kami ingin mengunjungi makam ibu kami di Mekkah KSA.

Jayalah kita semua - dunia dan akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun