Bismillah,
Penulis menangis pagi ini mendengar panggilan azan di masjid kami. Allah sangat sopan mengatakan bahwa Dia Maha Besar, Tidak ada yang pantas kalian sembah kecuali Allah, Muhammad itu utusan Allah, Mari dirikan solat, mari meraih kemenangan, Allah itu Maha Besar, ditutup demgan tidak ada tuhan yang wajib diibadahi selain Allah. Suasana hening. Penulis membayangkan itulah saat panggilan kematian kita. Semua hening di alam kubur.
Teringat dosaÂ
Penulis termasuk orang yang banyak dosa- disengaja maupun tidak, dosa kecil dan dosa besar, dosa yang diketahui maupun tidak diketahui, dosa biasa maupun dosa jariyah. Pada saat inilah penulis teringat ketika jadi pegawai negeri di pemerintahan, teringat ketika melakukan penelitian di universitas dll yang melibatkan manipulasi data, manipulasi surat menyurat dll. Ya Allah ampuni dosa dosa hamba, khilaf dan salah.
Teringat kematian
Panggilan Allah melalui azan ini mengingatkan bahwa Allah Maha perkasa di langit dan di bumi. Banyak contoh orang kuat menibggal, orang muda wafat, orang sakit mati, orang desa mati, orang kota mati. Maka panggilan azan ini mengingatkan penulis bahwa begitulah kematian itu. Ketika Allah memanggil maka tidak ada yang bisa menghentikannya. Allah di atas segala kekuatan apapun. Mestinya solat dijadikan ibarah untuk latihan memghadapi kematian.
Teringat alam kubur
Ketika azan selesai hening..ini adalah keadaan atau kondisi hening setelah kita mati maka kita tinggal sendirian di alam.kubur, di bawah tanah karena sudah dipanggil Allah.Â
Teringat ayah
Ketika azan pagi ini juga penulis teringat ayah. Ayah telah mengajarkan penulis semua hal. Berani menjalani hidup. Berani menjalani hidup dan belajar bertanggung jawab menjalani hidup. Ayah pernah menghukum kami anaknya ketika berbuat salah. Dia akan hukum sangat keras ketika berbuat kesalahan yang tak pantas. Kala itu penulis mencuri uang ayah Rp 100. Jumlah yang sangat banyak kala itu. Sejak itu penulis meminta izin terlebih dahulu jika mau memakai uang ayah. Termasuk uang siapapun.
Teringat pengadilan Allah
Ketika azan selesai dikumdangkan muazin pagi ini penulis juga teringat dengan pengadilan Allah. Kapan? Ketika Allah muazin menyampaikan kalimat "mari meraih kemenangan". Penulis tak.mungkin menang di pengadilan Allah ketika penulis sadar bahwa nikmat yang penulis terima dari Allah lebih banyak dari amal soleh yang penulis lakukan. Maka di sini penulis selalu mengibah kepada Alla. Ya Allah bantu kamba ketika di pengadilanMu kelak.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H