Bismillah,
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang diutus ke bumi ini untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal abadi. Kehidupan yang kekal abadi itu akan wujud seausah kiamat kelak. Di dunia ini manusia hidup bersifat sementara. Tak abadi. Maka perkara yang sangat penting adalah iman. Apakah iman itu? Itu adalah keyakinan dalam hati. Keyakinan itu mengesakan tuhan - Allah - dan meyakini ada akhirat.
Para Nabi diutus
Nabi diutus oleh Allah dari nabi Adam sampai nabi Muhammad dengan misi yang sama yakni mengesakan Allah. Allah mengutus para nabi untuk memberitahu manusia dari mana mereka berasal, hendak kemana mereka pergi. Selama di dunia ini para nabi memberi contoh bagaimana menjalani hidup. Contoh menjalani hidup yang baik itu disebut dengan syariat.
Hidup sementara
Di dunia ini para nabi setiap zamannya sejak nabi Adam memberitahu umatnya bahwa hidup ini sementara sedangkan akhirat kekal abadi. Para nabi memberitahu umatnya bahwa akan ada hari berbangkit, akan ada pengadilan Ilahi, akan ada pembalasan terhadap amal-amal manusia, akan ada surga dan neraka.
Allah kuasa makhluk tak kuasa
Dalam keimanan manusia, para mabi mengajarkan melalui kitab suci yang mereka terima sebagai wahyu Allah bahwa Allah kuasa makhluk tak kuasa. Di sini manusia beriman mesti meyakini bahwa semua kebaikan, semua yang terjadi di langit dan di bumi dalam pengawasan dan kendali Allah swt.
Dalam mengurusi bumi, mengurusi diri mereka sendiri, Allah tetap memberitahu manusia bahwa kekuasaan tertinggi ada dalam genggaman Allah. Semua dalam.kendali Allah. Di sinilah manusia mesti mampu menempatkan diri bahwa mereka hanyalah makhluk yang lemah yang memerlukan perlindungan Allah swt agar selamat dari kejahatan makhluk selama di dunia dan menghadapi huru hara akhirat.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H