Bismillah,
Shalat adalah sarana bagi umat islam untuk berkomunikasi, berdoa, menunaikan kewajiban, menghubungi tuhan mereka, Allah swt. Tetapi shalat itu tidak beda atau mirip dengan buah pisang. Shalat sendirian bisa, berjemaah lebih baik. Tulisan ini mengupas persyaratan buah pisang yang akan dibeli pembeli mirip dengan shalat sendirian vs shalat berjemaah.
Pelajaran  dari buah pisang
Buah pisang akan diperhatikan oleh calon pembeli, calon pengkonsumsinya dari sejumlah aspek. Pertama, jika pisang itu satu buah maka kualitasnya mesti sangat bagus sebelum diambil calon pembeli, pengkonsumsi. Jika ada bagian yang busuk dari buah itu maka akan gagal dipilih. Beda dengan kondisi di mana buah pisang itu ada satu sisir atau satu tandan maka ada toleransi dari calon pembeli, penkonsumsi, yakni boleh ada yang busuk, 1 atau dua setiap sisir atau setiap tandan buah pisang.
Kedua, di mana buah pisang di jual. Jika pisang dijual di sembarang tempat maka para pembeli masih memilih di pasar pisang, tidak di sembarang tempat.
Ketiga, buah pisang dijual mesti tidak terlalu mentah atau terlalu masak. Jadi pisang mesti mateng tepat waktu.
Dari situ kita dapat analagikan dengan solat yang didirikan, dikerjakan oleh umat islam.
Umat islam jika solat sendirian agak mirip dengan jualan pisang satu buah. Umat islam.yang solat fi mesjid agak mirip dengan pisang dijual di pasar pisang. Umat islam yang solatnya telat agak mitip dengan solat yang terlambat.
Solat yang tertib
Indah sekali ajaran islam karena bisa dianalogikan dengan bermacam-macam kegiatan umat islamsehari-hari. Memilih buah pisang untuk dikonsumsi oleh keluarga atau perorangan mesti memenuhi persyaratan yang tidaksedikit. Tanpa kita sadari atau kita sadari bersama bahwa kita dalam memilih pisang saja mesti ada tertib. Demikian juga dengan solat lima waktu yang hukumnya wajib bagi umat islam.
Tertib yang pertama. Tertib waktu.