Bismillah,
Alhamdulillah tadi malam (30/1/2021) saya diminta untuk menjadi pemberi tasykirah pada acara takziah malam ketiga meninggalnya tetangga kami di Suak Bujang Gandus kota Palembang Sumatera Selatan. Istri beliau meninggal karena sakit pada usia yang relatif muda. Sesudah membaca ayat-ayat suci alquran tertentu dan membaca surah Yaasin giliran saya memberi nasehat. Tulisan ini memaparkan secara ringkas tentang pelajaran atau hikmah dari musibah kematian.
Berdiam sejenak ketika azan
Acara itu dimulai pada pukul 19.15 WIB. Membaca alquran oleh seorang qori dan membaca surah yaasin memakan waktu sekitar 15 menit lebih sedikit. Giliran saya memberi nasehat. Setelah memuji Allah, membaca ayat suci sedikit dan membaca selawat kepada nabi, azan dikumandangkan dari masjid yang berjarak 1 km dari situ. Saya mengajak hadirin untuk mendengarkan azan sejenak. Hikmahnya jika kita dengarkan azan dengan khusuk kita akan husnul khotimah, sebaliknya kita bisa suul khotimah. Nauzubillah.
Hikmah Musibah
Tadi qori sudah membaca ayat alquran yang mahfumnya "Tidak terjadi musibah yang menimpa kamu kecuali dengan izin Allah". Demikian juga tidak meninggal almarhumah Mardiana binti M Amin, istri Madi, umur masih kuda, 37 tahun, kecuali karena izin Allah, taqdir Allah.
Yang paling penting adalah apakah kita bisa mati husnul khotimah. Apa ciri husnul khotimah? Salah satunya adalah sebelum meninggal kalimat akhirnya adalah "lailaha illallah", atau minimal Allah. Suami almh menyampaikan kepada penulis kenyataan bahwa almh selalu mengucap "lailaha ilallah" dan istighfar sebelum meninggal.
Saya menambahkan lagi kepada audiens malam tadi bahwa jika seorang wanita meninggal pada hal dia (1) dalam ridho suaminya, (2) selalu menutup aurat, (3) solat diawal waktu dan (4) puasa ramadhan maka kepadanya pada hati kiamat dipersilakan oleh Allah untuk memilih satu dari 8 pintu surga yang ia suka. Sementara pada saat ini dia baru diberi persekot surga. Saya tanya suaminya Madi "apakah anda ridho ada istrinya", Madi menjawab "saya ridho".Â
Hikmah untuk kita semua
Hikmah untuk para pembaca dan penulis adalah bahwa hidup ini mesti berkahir dengan kematian (QS al-Ambiya ayat 35). "Setiap yang bernyawa pasti akan berakhir dengan kematian. Dan pastilah Kami akan uji kalian dengan yang tidak enak dan yang enak. Kepada Kami kalian akan dikembalikan".
Apa yang menjadi agenda perbaikan bagi kita setelah kita ditimpa musibah? Yang paling paling baik adalah mendekati zat pemberi musibah. Sasaran utama dalam hidup ini adalah rahmat Allah. Tetapi rahmat Allah hanya akan menjumpai kita apabila ada amal soleh yang bisa membuat Allah cinta pada kita. Apa itu? Itulah "sunnah nurul huda" yakni amalan raaulullah. Apakah itu? Itulah shalat lima waktu yang tertib.