Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jalani Hidup dengan Mang Sidiq dan Mang Sabar di Gang Yakin

30 Januari 2021   08:47 Diperbarui: 30 Januari 2021   08:53 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Manusia itu adalah makhluk istimewa. Kenapa? Karena mereka diciptakan bukan hanya untuk hidup di dunia saja tetapi mereka akan dipersiapkan untuk menghuni alam keabadian, di mana nenek moyang mereka yakni di surga (heaven). Tetapi menariknya, untuk yang tidak mau atau enggan disiapkan juga alam keabadian yang bernama neraka (hell). Tulisan ini memaparkan kehidupan manusia yang perlu berteman dengan mang Sidiq, mang Sabar di.gang yakin.


Hidup pada empat fase

Banyak literatur yang mengatakan bahwa manusia itu hidup pada banyak fase. Tetapi dalam tulisan ini hanya dibahas tentang empat fase saja. Pertama, fase kehidupan alam rahim. Kedua, fase kehidupan dunia.  Ketiga, fase kehidupan alam barzah. Keempat, fase kehidupan keabadian yakni di surga atau di neraka.

Apa tidak ada kematian? Ada. Kematian itu ada di fase alam rahim dan ada kematian di fase dunia. Jika manusia mati pada alam rahim maka dia tidak ada masalah. Kenapa? Karena dia langsubg pergi ke alam barzah. Di sana tidak ada keausaha  baginya. Karena dia tidak punya dosa, tidak punya salah yang harus dipertanggungjawabkan.

Kehidupan di alam rahim ibu kita disinyalir hanyalah kehidupan yang mengikuti kebaikan atau keburukan ibu kita saja. Jikakita baik fala makan, baik dalam ibadah, baik dalam istirahat maka bayi dalam kandungan akan baik-baik saja. Tetapi jika ibu ada masalah dalam hidup - stres, kurang makan, kurang istirahat, kurang ibadah dan sebagainya akan berpengaruh kepada perkembangan janin.Jika ibu mengadapi atau menjalani hidup normal insyaa Allah bayi akan tumbuh normal.

Pada fase ini datang malaikat diutus Allah untuk menggambarkan kepada ruh janin tentang banyak hal. Dikabarkan bahwa Allah menyuruh malaikat untuk memberitahu ruh bayi bahwa umurnya, nasibnya, rezekinya dll dalam bentuk Qadha atau rencana besar Allah. Ruh bayi sepakat semuanya.

Fase alam dunia

Inilah fase kedua. Setelah bayi dilahirkan umumnya bayi menangis. Konon menangis ini adalah fitrah semua bayi yang baru lahir. Tidak ada yang lahir tertawa. Mengapa? Dikatakan oleh para ulama bahwa bayi menangis karena sejumlah alasan. Pertama, dia terkejut bahwa kelahiran itu punya konsekuensi yakni fia mesti berjuang dan diperjuangkan untuk hidup. Bayi hidupnya sangat lemah. Tidak bisa apa-apa. Hanya bisa mendengar. Mata belum bisa melihat. Kaki belum bisa berjalan. Mulut belum bisa berkata selain menangis.

Kedua, bayi menangis karena dia lupa amanah Allah padanya tentang banyak hal. Rezekinya, umurnya, bala, jodoh dan maut. Ketiga, bayi menangis menghadapi kenyataan bahwa alam dunia ini tidak sama dengan alam kandungan yang serba otomatis. Makan dan minum otomatis. Jalan ikut ibu. Tidur ikut ibu. Semua ikut ibu.Ibu senang dia ikut senang. Tetapi ibu susah dia ikut susah. Jika ibu mengaji, ibadah dia ikut ibadah.

Pada fase kehidupan dunia dia perlu bimbingan ayah dan ibunya atau manusia lain jika ibu dan ayahnya tidak ada. Dia harus belajar berjalan, belajar membaca, belajar menghadapi keras ya hidup.

Yang paling penting baginya adalah lingkungan hidupnya. Mestinya harus benar atau sifiq, harus sabar. Apa dasar itu semua adalah keyakinan dan keislaman yang benar. Salah keyakinan dan salah pedoman hidupnya maka dia akan tersesat.

Hidup dengan mang Sidiq, Sabar di Gang Yakin

Manusia hidup itu mesti berdsarkan keyakinan yang benar. Itulah maksud gang yakin. Keyakin yang benar adalah meyakini bahwa hanya Allah yang layak disembah dan diibadahi. Gagal memperoleh itu maka manusia itu hidup percuma atau sia-sia. Mengapa? Karena kita bukan lagi hidup di zaman batu, zaman sebelum nabi Muhammad.

Manusia yang sidiq itu maksud haruslah beragamakan islam yang dasar ajarannya adalah jangan bohong, tidak memakan makanan yang haram. Memperoleh rezeki mesti mempedomani alquran. Boleh melakukan jual beli tetapi janan menjalankan praktek riba.

Pengalaman penulis selama menjalani kehidupan ini pernah membungakan uang di bank dalam bentuk deposito, meminjam uang tidak secara syar'i yakni berbunga, meminjamkan uang kepada para pengusaha simpan pinjam uang. Penulis terjebak kepada praktek riba yang dosanya sangat besar. Penulis baru mengetahui bahwa Allah menyatakan perang kepada kita yang mempraktekkan kegiatan riba seperti itu.

Penulis meminta Allah mengampuni dosa-dosanya selama ini dan mengiba pada Allah agar mmenerima taubat penulis. Penulis juga heran mengapa para pegawai bank banyaknyang melakukan padini (pensiun dini). Ternyata karena mereka takut dengan praktek riba.

Fase alam  arzah dan alam akhirat adalah buah manis dari upaya menjalani kehidup di dunia ini. Untuk itulah kita mesti berteman dengan mang sabar, bibik Sabariah dan mang Sidik selama menjalani kehidupan dunia. Di.mana? di Gang Yakin. 

Berteman dengan Mang Sabar

Dalam hidup ini kita pasti diuji Allah dengan yang enak dan tak enak. Ujian yang enak itu sering menjadikan kita lalai, sombong, hidup penuh dosa. Herannya jika kita ditimpa musibah kita dapat sifat sabar, ikhlas dan tawadhuk. Maka teruslah berteman dengan mang sidiq, mang sabar di gang yakin. 

Insyaa Allah selamatlah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun