Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jalani Hidup dengan Mang Sidiq dan Mang Sabar di Gang Yakin

30 Januari 2021   08:47 Diperbarui: 30 Januari 2021   08:53 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada fase kehidupan dunia dia perlu bimbingan ayah dan ibunya atau manusia lain jika ibu dan ayahnya tidak ada. Dia harus belajar berjalan, belajar membaca, belajar menghadapi keras ya hidup.

Yang paling penting baginya adalah lingkungan hidupnya. Mestinya harus benar atau sifiq, harus sabar. Apa dasar itu semua adalah keyakinan dan keislaman yang benar. Salah keyakinan dan salah pedoman hidupnya maka dia akan tersesat.

Hidup dengan mang Sidiq, Sabar di Gang Yakin

Manusia hidup itu mesti berdsarkan keyakinan yang benar. Itulah maksud gang yakin. Keyakin yang benar adalah meyakini bahwa hanya Allah yang layak disembah dan diibadahi. Gagal memperoleh itu maka manusia itu hidup percuma atau sia-sia. Mengapa? Karena kita bukan lagi hidup di zaman batu, zaman sebelum nabi Muhammad.

Manusia yang sidiq itu maksud haruslah beragamakan islam yang dasar ajarannya adalah jangan bohong, tidak memakan makanan yang haram. Memperoleh rezeki mesti mempedomani alquran. Boleh melakukan jual beli tetapi janan menjalankan praktek riba.

Pengalaman penulis selama menjalani kehidupan ini pernah membungakan uang di bank dalam bentuk deposito, meminjam uang tidak secara syar'i yakni berbunga, meminjamkan uang kepada para pengusaha simpan pinjam uang. Penulis terjebak kepada praktek riba yang dosanya sangat besar. Penulis baru mengetahui bahwa Allah menyatakan perang kepada kita yang mempraktekkan kegiatan riba seperti itu.

Penulis meminta Allah mengampuni dosa-dosanya selama ini dan mengiba pada Allah agar mmenerima taubat penulis. Penulis juga heran mengapa para pegawai bank banyaknyang melakukan padini (pensiun dini). Ternyata karena mereka takut dengan praktek riba.

Fase alam  arzah dan alam akhirat adalah buah manis dari upaya menjalani kehidup di dunia ini. Untuk itulah kita mesti berteman dengan mang sabar, bibik Sabariah dan mang Sidik selama menjalani kehidupan dunia. Di.mana? di Gang Yakin. 

Berteman dengan Mang Sabar

Dalam hidup ini kita pasti diuji Allah dengan yang enak dan tak enak. Ujian yang enak itu sering menjadikan kita lalai, sombong, hidup penuh dosa. Herannya jika kita ditimpa musibah kita dapat sifat sabar, ikhlas dan tawadhuk. Maka teruslah berteman dengan mang sidiq, mang sabar di gang yakin. 

Insyaa Allah selamatlah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun