Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buyung Nurman Memaparkan Kejayaan Masa Lalu Dusun Lubuk Langkap

29 Januari 2021   00:35 Diperbarui: 29 Januari 2021   06:22 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Penulis tidak tahu siapa yang mengomandani Organisasi Kesenian (orkes) melayu Muhammadiyah Tanjung Baru ini, tetapi setiap tampil bermain pada acara resepsi pernikahan baik di Lubuk Langkap maupun dusun lain dan di marga lain terlihat yang goyang piano Sukar, pegang gitar Wahinuddin, pegang bass besar tali hui Ja'i, pengatur gendang-ketipung Berohan, mutar-mutar markas/cakcengir Juki, dan ada lagi pemain lainya.


Orkes melayu Tanjung Baru sedikit terganggu ketika ada kelompok yang juga mendirikan orkes melayu lainya yang di beri nama orkes melayu Sinar Harapan Group.


Untunglah persaingan kecil ini tidak berlansung lama, akhirnya sepakat untuk bersatu di bendera Orkes Melayu Tanjung Baru. Disini penulis lihat terjadi perpaduan yang apik antara pemain yang senior dan junior sehingga terjadilah jalinan kerjasama yang harmonis dan menjadikan orkes melayu Lubuk langkap disegani tidak hanya di Seginim tetapi juga di Marga ulu Manna, Masat, Pino dan lainya.


Sedangkan sederet pemain semakim mumpuni, di jajaran senior ada Sukar, Baharuddin, Juki, Wahinuddin, Berohan,  Saharuddin, Mardin dan lain-lain, sedangkan di barisan yang lebih junior ada Lihan, Yahirman, Yuharman, Jaalni, Warman, Ustani, Maliki, Sukiman, Amrin, Mansarman dan masih banyak lagi yang lainya.

MASA KEJAYAAN dimaksud, mohon ma'af saya (Roni Baid, SH, MH perantau di Bandung asal Lubuk Langkap)  tidak bisa berkomentar banyak, namun tak habis2nya perlu kita bersyukur kepada Allah SWT ALHAMDULILAH. Karena terus terang, saya tidak merasakan dan tidak secara langsung mengalami. 

Sebab pada masa itu saya sudah tidak di dusun lagi. November 1965 - 1968 saya berangkat (Sekolah) ke/di Curup. Lalu Februari Tahun 1969 saya berangkat (Sekolah) ke/di Bandung. Kemudian bekerja PNS pada Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, terus pindah ke Pengadilan Agama (berpindah2). Terakhir (Pensiun) Th 2010 di Pengadilan Agama Bandung. Pada Tahun 2013 saya di angkat oleh PERADI dan di Sumpah oleh MAHKAMAH AGUNG menjadi ADVOKAT.

Rasaluddin berterima kasih kepada Buyung Nurman yang telah memaparkan "Kejayaan Lubuk Langkap". Ada sejumlah komentar Rasal. Pertama, dengan tulisan ini pasti bermanfaat utk memotivasi generasi muda dari Lubuk Langkap dan sekitarnya.  Kedua, masa kejayaan Lubuk Langkap terlihat dari beberapa bidang termasuk terpilihnya  Wamaluddin Bedurat waktu itu, dan saya masih kelas 2 atau kls 3, MIM  waktu itu menyaksikan langsung dipinggir TPS pemilihan dan ternyata memang unggul menangnya waktu itu. Dan pemilihan waktu masih murni krn blm adanya kampanye pakai uang dan janji2l-janji palsu seperti saat ini, dan akhirnya benar pusat adm pemerintahan ada di Lubuk Labgkap, sehingga hampir setiap hari orang datang berurusan dg pemerintahan ke rumah Depati, termasuk tamu-tamu lainnya, baik bidang pemerintahan maupun tokoh  ke agamaan yang datang dari Manna seperti pak Daud yang terkenal badan besar dan gemuk, waktu itu belum ada ustad dari Bengkulu seperti pak Saimuddin. Pak Daud itu terkenal dg tokoh kemuhammadiyaannya, sehingga di lubuk langkap timbul kelompok pengajian ibu-ibu belajar sholat di rumah rumah yang dibimbing oleh guru2 MIM Tanjung Baru, dan juga banyak tamatan dari MIM melanjutkan sekilah di Mts Palak Bengkerung dan PGAN di Manna.

Keempat, di bidang kesenian benar berdirinya Orkes Melayu Muhammadiyah Tj Baru yg dimotori oleh Sukardi sekaligus juga sebagai pemimpinnya. Mereka beli alat musik di Palembang , tetapi kalau alat itu banyak maka warga Lubuk langkap berangkat ke tj sakti utk jemput alat itu dengan berjalan kaki melangkahi bukit barisan ulu 'Ayik Litap". Krn mobil cuman ada batas Tj sakti. Orkes Melayu Muhammadiyah itu dipimpin oleh Sukardi, dengan pelatih Bahar suami Mai, sekaligus sebagai gitaris melodi, bass Wahin, ketipun Berohan, cak cengir Juki termasuk alat yang lain benar yang ditulis oleh pak uncu Buyung kecuali yang salah tersebut mamanda Ja'i tidak pernah ikut sama sekali main orkes karena beliau ada profesi tambahan sebagai tukang urut tradisional termasuk urut pakai rotan.

Mengenai artis atau biduannta waktu itu sangat terkenal, pmd Ja'al, Warman, dan biduanitanya Ros anak niniak Jagat. Kalau orang tiga ini dapat giliran nyanyi pasti meriah tepuk tangan hadirin.

 Kelima, perlu juga ditambahkan dlm.masa kejayaan Lubuk langkap saat itu mulainya masyarakat berlomba menyengkolahkan anak-anaknya di MIM kb langkap sehingga tidak heran jika alumni MIM Lubuk Langkap melahirkan seorang profesor yang cukup disegani serta mekahirkan alumni yang sukses juga di bidang lainnya.

Kejayaan itu rasanya tak mungkin terjadi lagi.

Semoga anak-cucu kita mengetahuinya. Ingatlah kita kepada para pendahulu....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun