Saya jarang melakukan perjalanan ke luar negeri dengan kakak-kakak ipar karena sejumlah alasan. Pertama, belum ada kesempatan dan waktu lowong yang sama. Kak Rusdi dan yuk Yurnelis biasa pergi berwisata ke LN dengan rombongan. Sungai wang mereka airnya dalam. Kedua, saya dan istri selama ini sungai wangnya juga terbatas karena banyak dialirkan ke anak-anak yang kuliah. Maklumlah tiga kuliah di FK, satu di Fasilkom dan satu di Fisipol. Yang dua disebutkan terakhir selalu minta dikirimi dalam bentuk non-rupiah.
Alhamdulillah saya dan istri sangat senang berjalan ke Inggeris bersama kak Rusdi, yuk Yurnelis dan Yuk Hidayati. Alasannya, pertama, kami pernah tinggal di Inggeris dalam waktu yang panjang, yakni 5 tahun.Â
Waktu itu kami punya kaitan emosional untuk kembali ke sana karena ada rindu dengan negeri Lady Diana. Kedua, selama di Inggeris kami nyaris tidak pernah berjalan keliling Inggeris karena sungai wang kala itu masih surut alias dangkal alias hanya kadang-kadang saja ada air dan sedikitnya waktu untuk berjalan karena padatnya waktu studi. Bayangkan penelitian saya adalah "variasi bulanan erodibilitas tanah".
Selama di Inggeris saya hanya pernah ke north England, Scotland dan terbanyak hanya di putaran south west England. Ke Scotland pada tahun pertama, sedangkan ke North Englang tepatnya ke Cumbria dan bukit sekitarnya karena ada studi tur dari sekolah.
Jalan bersama, foto bersama, makan bersama serta windows shopping bersama merupakan momen-momen yang indah dikenang dan diingat waktu kami berjalan ke Inggeris tahun 2019 itu.Â
Kenangan yang tak kalah senangnya untuk dikenang adalah ketika kami berwisata di kota Brunei Darussalam. Kami shalat magrib di Masjid Negara, kemudian makan di pasar dengan terlebih dahulu mengumpulkan makanan yang enak-enak dan halal. Kondisi di Brunei sangat kontras karena kehalalan makanan sangat menjadi pikiran kami ketika akan makan. Beda dengan di Brunei kami makan bebas karena semuanya terjamin kehalalannya.
Kami lima beradik dan satu anak makan bersama di pasar Brunei bertepatan dengan buka puasa 1 ramadhan 1440 H. Nikmat mana lagi yang masih kamu dustakan. Sungguh momen yang menyenangkan bagi kami bisa berwisata sambil beribadah bersama.
Sering mencari tempat ibadah bersama
Yang paling enak dikenang ketika di setiap kota yang disinggahi selama di Inggeris dan di Brunei adalah mencari tempat shalat dan cari tempat shalat berupa masjid atau musholah. Banyak yang berhasil tetapi ada juga yang sukses tertunda. Menggunakan google kami biasa berjalan bersama kak Rusdi. Yang mengundang tawa adalah ketika saya dan kak Rusdi tidak menemukan masjid karena letaknya di bawah tanah. Setelah beberapa waktu berdoa dan berusaha ketemulah masjid di bawah tanah. Terima kasoh ya Allah.
Jayalah kita semua.