Bismillah,
Alhamdulillah, Allahumma shaliala muhammad. Belakangan ini banyak sekali sahabat, keluarga dan tetangga yang meninggal dunia. Ada sejumlah teman dosen, saudara dan tetangga. Ada yang meninggal setelah sakit lama, ada yang sakit sebentar, ada juga yang tidak pernah sakit, tahu-tahu meninggal secara mendadak. Tulisan ini ingin membahas tentang terputusnya amal ibadah kita setelah meninggal dunia kecuali 3 perkara.
Terputusnya amalan manusia
Rasulullah saw bersabda:
Si mayit tidak bisa lagi melakukan haji dan umroh, tidak bisa lagi mendamaikan orang yang berseteru, tidak bisa mengajar jika dia seorang dosen atau seorang guru.Â
Meninggalnya adik angkat penulis
Kemaren pagi adik saya ini meninggal setelah menderita sakit gagal ginjal dan jantung  Dia meninggalkan istri, tiga anak dan sejumlah cucu. Bagi kami Zuhri adalah orang peduli, orang baik. Baik tutur katanya dan baik perhatiannya kepada keluarga, teman dan sahabat serta kolega di kantor. Banyak yang merasa kehilangan ketika dikhabarkan meninggal dunia. Dia juga adalah mahasiswa saya ketika masih kuliah di Fakultas Pertanian UNSRI pada tahun 1980-an. Pelajaran dari meninggalnya Zuhri menginspirasi penulisan tulisan ini. Selamat jalan adikku. Tenanglah dikau di sisi rabbmu. Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosamu. Â
Ada tiga perkara yang dikecualikan oleh rasulullah dalam hadist itu. Tiga perkara iyu yidak terputus pahalanya. Pahalanya selalu mengalir kepada si mayit di dalam kubur. Apa itu? Ketiganya adalah pertama, shadaqatin jariyah; kedua, ilmu yang bermanfaat dan ketiga, abak soleh yang mendoakannya.
Shadaqatin jariyah adalah sedekah yang terus menerus dimanfaatkan orang banyak. Sebagai contoh kita bersedekah membangun sekolah, membangun jalan, menghibahkan tanah untuk pembangunan gedung sekolah, untuk membangun masjid dll. Shadaqtin jariyah yabg lain kita meletakkan mushab alquran, Â buku-buku di masjid, madrasah, sekolah, perpustakaan Universitas, sekolah tinggi, lalu buku atau alquran itu dibaca orang dan diamalkan mereka,mengalirlah pahalanya kepada kita.Â
Contoh sedekah jariyah yang lain adalah kita menyekolah orang lain termasuk anak sendiri, memberi beasiswa, menyantuni anak yatim dan membangunkan rumah orang miskin dsb.
Termasuk ke dalam sedekah jariyah adalah kita membangun sumur air minum atau untuk irigasi banyak sawah. Selagi dimanfaatkan maka pahalanya mengalir kepada si penyumbang pembangunan pengadaan air minum, menyumbang pengadaan buku, pengadaan bahan bangunan untuk gedung sekolah, membangun jalan umum dll.
Ilmu yang bermanfaat
Dalam banyak  kesempatan kita mengajarkan ilmu yang bermanfaat. Ilmu apa saja? Semua ilmu yang memberi manfaat kepada murid atau mahasiswa kita adalah ilmu yang bermanfaat. Penulis teringat dengan semua guru-gurunya mulai dari guru-gurunya dinMadrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tanjung Baru Air Nipis Bengkulu Selatan, Guru-guru SMPnya di SMPN 1 Bengkulu Selatan di Kota Manna, guru-guru SMAN 1 Bengkulu Selatan serta para dosennya di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Palembang. Oebulis juga teringat kepada pada "lecturers dan professors" di Cranfield Institute of Technology, England, United Kingdom, nama lain dari kerajaan Inggeris.Â
Seorang ulama yang berceramah menyampaikan ilmu agama, bagaimana agar kehidupan manusia berada di jalan hidayah adalah bentuk menyampaikan ilmu yang bermanfaat. Â Jika para jemaah menhayati dan mengamalkan apa-apa yang diaampaikannya maka itulah contoh kongkrit ilmu yang bermanfaat. Dalam kontrks ini Ust Drs H Syiharuddin menyampaikan pentingnya menjaga sunnah-sunnah nabi Muhammad saw seperti solat tepat waktu,berjemaah dan dimana azan dikumandangkan maka akan menambah pundi-pundi pahala ust Drs H Syiharrudin..
Yang dimaksud anak soleh di sini adalah anak kandung atau bukan anak kandung. Jadi ini adalah karunia besar sekali karena siapa saja asal beragama islam, taat kepada Allah adalah anak soleh. Maka ketika mereka sering mendoakan si mayit, pahalanya akan terus mengalir kepada rekening dirinya tanpa mengurangi pahalanya jika mereka mendoakan kebaikan bagi si mayit Â
Demikianlah kupasan kita kali ini. Â Sampai jumpa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H