Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ujian Manusia Selama Hidupnya

25 November 2020   03:16 Diperbarui: 25 November 2020   03:40 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bismillah,

Alhamdulillah, Allahumma shaliala muhammad. Mari penulis mengajak kita semua untuk selalu bersyukur terhadap apa jua keadaan kita, enak tidak enak. Sungguh kita selalu diberi nikmat oleh Allah, pencipta kita, pemilik alam semesta. Salam dan selawat semoga selalu Allah curahkan kepada manusia agung, Muhammad saw, beserta keluarga dan pengikutnya sampai hari kiamat. Tulisan ini memaparkan perlunya menjalani ujian selama hidup dengan baik.

Ujian itu bukan hanya musibah

Ujian itu secara umum adalah gabungan antara ujian yang enak-enak dan yang tidak enak. Jika kita ingin naik kelas di sekolah atau selama kuliah maka kita harus mengikuti ujian demi ujian. Soal-soal  ujian itu ada yang enak ada juga yang tidak enak. Demikian juga manusia selama hidupnya diuji dengan berbagai kondisi dan keadaan.

Allah swt berfirman dalam alquran sbb:

dokpri; sumber tafsirweb
dokpri; sumber tafsirweb
Dari sini jelas  bahwa ujian atau fitnah yang Allah kirim kepada manusia adalah berbagai bentuk antara keburukan dan juga kebaikan. Jika kita diuji dengan yang enak kita harus menunjukkam dengan hati kita bahwa kita wajib bersyukur. Sementara ketika kita diuji dengan yang tidqk enak, wajib bersabar.

Kenapa wajib bersyukur dan bersabar?

Betul wajib. Allah swt banyak sekali berfirman fakam alquran tentang bersyukur dan bersabar, karena itu jika tidak bersyukur jika memperoleh nikmat maka Allah akan murka. Sebaliknya jika kita bersyukur atas kenikmatan yang Allah berikan kepada kita maka kita akan diberi balasan berupa tambahan kenikmatan yang lebih banyak.

Allah swt berfirman di dalam alquran surat Ibrahim ayat 9: "jika kamu bersyukur (terhadap nikmat-nikmatnya), Allah sungguh akan menamnah nikmat-nikmatNya padamu, tetapi jika kalian kufur, ketahulilah azabKu amat pedih". 

Balasan terhadap kesyukuran dan kekufuran bisa jadi diberikan semasa hidup dengan kehidupan yang bahagia dan barokah. Namun jika belum diberikan balasan maka yakinlah bahwa Allah akan memberikan balasan kepada kita di alam kubut atau nanti pada hati kiamat nanti berupa surganya Allah swt.

Pada sisi lain akan ada jiga balasan terhadap kekufuran selama hidup di dunia berupa hidup yang tidak barokah dan tidak bahagia. Jika belum diberikan selama di dunia maka akan diberikan Allah secara pasti di dalam kubur, di mizan dan di akhirat nanti. 

Semua balasan yang akan kita terima atau sedang kita terima sebagai konsekuensi kesyukuran atau kekufuran kita yakinlah batu sedikit di dunia tetapi paling banyak di akhirat nanti. Jika kita diberi balasan berupa yang enak makadi dunia enaknya relatif dan sedikit sekali dibandingkan dengan enak yang akan diberikan Allah di akhirat kelak. Sebaliknya, balasan  berupa yang tidak enak jika diberikan di dunia jauh tidak sebanding dengan enak di akhirat kelak.

Luluskah kita dengan ujian Allah?

Kebanyakan kita termasuk penulis tidak mudah lulus begitu saja. Mengapa? Karena dalam menghadapi ujian enak dan tidak enak itu hanya akan lulus jika ada bantuan dari Allah swt, pencipta kita dan pelindung serta penolong kita. Salah satu  cara yang sangat bijak dan mesti kita ikuti terus adalah mengikuti sunnah atau contoh yang sudah dicontohkan oleh nabi Muhammad saw.

Mestinya kita ikut nabi Muhammad saw dalam hal mensyukuri nikmat Allah, dalam hal zikir kepada Allah, dalam hal fikir akhirat, dalam hal sabar dan dalam hal tawakal kepada Allah swt.

Ini berarti bahwa setiap hari kita mesti menjaga dan menghidupkan sunnah-sunnah nabi. Setiap hari nabi selalu menghidupkan shalat lima waktu, shalat nafil, berzikir, berdoa dan beribadah lainnya. Setiap hari nabi berdakwah dan bersedekah. Setiap hari nabi bersabar dan berta2akal kepada Allah. Setiap hari nabi bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan kepadanya.

Semoga kita semua lulus menghadapi ujian yang Allah berikan kepada kita, apapaun bentuknya. 

Ya Allah terima kasih atas segala nikmat yang Kau berikan kepada kami. Ampuni dosa-dosa kami, doaa orang tua kami, dosa guru kami, dosa keluarga kami, dosa sahabat kami. Ya Allah luluskan kami dalam apa jua ujian yang Kau berikan kepada kami. Tanpa bantuanMu kami tak sanggup menghadapinya dan tak mungkin kami lulus, sesungguhnya Engkau Maha segalanya. 

Aamiin yra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun