Pada sisi lain, Iblis juga diusir dari surga. Dan dilaknati Allah, dijanjikan masuk neraka. Kesalahan Iblis apa? Ternyata Iblis tidak mau menuruti perintah Allah, yakni sujud kepada Adam. Iblis tidak mau. Dia membangkang karena isi perintah bukan siapa yang memerintah. Iblis merasa dia lebih mulia, karena dijadikan Allah dari api, sementara Adam dari tanah.
Tapi Iblis punya sejumlah permintaan. Pertama, agar ditangguhkan umur mereka. Kedua, diberi anak ketika Adam dan keturunannya diberi anak. Ketiga, diberi kebebasan untuk membujuk anak cucu Adam menjadi pengikut mereka dan diajak semua ke neraka. Allah kabulkan semua permintaan Iblis, kecuali Iblis tak bisa membujuk anak cucu Adam yang ikhlas.
Anak cucu Adam semakin banyak di bumi. Iblis juga sama banyaknya. Tapi anak cucu Adam ada kematian. Anak cucu iblis tidak ada kematian. Maka anak cucu Adam dibuat kacau oleh Iblis jika mereka tergoda karena tidak ikhlas dalam segala hal.Â
Anak cucu Adam yang ikhlas akan hidup sederhana tidak diperbudak oleh nafsu memiliki dunia yang menipu ini. Sementara yang tidak ikhlas akan diperbudak oleh nafsunya sendiri.
Mereka yang ikhlas dicontohkan oleh para nabi dan rasul serta orang soleh, wali-wali Allah. Mereka hidup damai, bersahaja, tetapi bahagia. Mereka yang tidak ikhlas misalnya Firaun, Qorun, Hamman, Abu Lahab, Abu Jahal.Â
Semua berujung menyesal
Seperti diuraikan sebelumnya bahwa semua anak cucu Adam akan menyesal. Mengapa? Karena kita semua adalah anak keturunan Adam. Adam itu bermakna "menyesal". Maka silakan buktikan saja. Berapa sering kita menyesal dalam hidup ini. Dari kecil kita selalu menyesal. Entah karena semua kesalahan kecil atau besar, entah karena kekurangtaatan atau karena kemaksiatan yang kita buat.
Belum lagi kita menyesal karena kita menyia-nyiakan umur untuk yang tidak bermanfaat. Atau kita berdosa karena salah dalam bertindak, dalam mencari rezeki, dalam membelanjakannya. Kita menyesal karena menyombongkan diri karena berkuasa, karena berpunya, karena  berilmu.
Pendek kata semua kita akan binasa dan celaka karena kesalahan, kekeliruan dan kita sedikit sekali bertaubat. Kita bertaubat tapi hanya "taubat sambal". Kalau sedang kepedasan kita katakan akan berhenti. Nastaghfirullahal azim ya rabb. Sesudah itu kita kumat lagi.
Allah maha pengampun