Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mari Kelola dengan Baik Waktu Kita Hidup di Dunia

21 November 2020   09:41 Diperbarui: 21 November 2020   17:55 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Alhamdulillah, Allahumma shalaiala muhammad. Betapa kita pantas selalu bersyukur kepada pencipta kita karena walau kita lalai, walau kita membangkang, walau kita taat, kita selalu diberi nikmat yang banyak. Nikmat masih berbafas, nikmat masih bisa merasakan panas dan dingin, masih tahu beda enak dan tak enak,masih tahu beda asam dan manis. Selawat dan salam mari kita selalu kirimkan, lafazkan "Allahumma shaliala muhammad" sebagai tanda kita berterima kasih kepada nabi Muhammad, yang banyak memperjuangkan peradaban dunia, dari gelap menjadi terang. Tulisan ini memaparkan pentingnya  mengelola dengan baik waktu hidup kita selama di dunia.

Waktu dalam Hidup

Tanpa  kita sadari bahwa hidup manusia itu adalah menunggu waktu dan mengisi waktu. Menunggu waktu adalah bahwa waktu manusia itu ada tiga. Pertama, waktu shalat. Kedua, waktu antara shalat, dan ketiga waktu dishalatkan.

Manusia baik laki-laki maupun perempuan diberi kewajiban untuk mendirikan shalat bukan hanya mengerjakan. Mendirikan artinya ada kejelasan ukuran-ukuran, shalat apa, pukul berapa, di  mana? Bagi laki-lagi diwajibkan ke masjid, di mana azan dikumandangkan. Selain itu, berjemaah dan di awal waktu.

Bagi perempuan, mereka boleh shalat di masjid tetapi yang terbaik di rumah, di kamarnya sendiri. Yang bertugas di kantor, yang dalam perjalanan, menyesuaikan. Shalat ini jika dihayati dan dilaksanaoa  dengan khusuk akan memperoleh sejumlah manfaat. Pertama, shalat adalah pertanda sesorang itu sempurna imannya. Orang yang shalat akan mampu menghindarkan diri dari suatu yang perbuatan keji dan mungkar. 

Orang yang hatinya terpaut dengan masjid akan memperoleh keistimewaan di hari kiamat berupa perlindungan dari Allah swt. Sebaliknya apabila tidak shalat maka orang itu hatinya gelap, hatinya penuh dengan emosional, hatinya tempat bersarang syaithan. 

Mengapa kita masih suka maksiat?

Meski kita shalat belum tentu kita bisa menghindarkan diti dari yang keji dan mungkar. Belum tentu kita hisa menghindarkan dari riba, belum.tentu kita bisa menghindarkan dari mengumpat dan mencela. Itulah gunanya kita terus shalat, terus menyempurnakan  whuduk kita. Shalat itu sempurna sebagai mana kita menggabungkan antara latihan dan pendidikan. Kita jangan bosan untuk belajar dan menerapkan apa yang kita latih. 

Shalat itu sangat tergantung kepada betul apa tidak wudhuk kita, istinjak kita. Bagaimana dengan makanan yang kita makan, halal atau tidak halal. Bagimana pakaian kita, halal atau tidak halal. Maka lagi-lagi kita mesti selalu instrospeksi diri. Ada suatu riwayat bahwa seseorang sudah 60 tahu shalat tetapi tidak diterima shalatnya. Maka kita mesti harus mengiba kepada Allah, jangan-jangan shalat penulis dan pembaca belum atau tidak diterima oleh Allah swt.

Mengelola waktu antara shalat

Sepertinya kita sudah pandai semua mengelola waktu antara shalat kita. Tentu saja antara shalat isya dan subuh kita tidur, tetapi jangan lupa kita untuk niat bangun tengah malam atau 2/3 malam. Untuk apa?Untuk memohon ampun kepada Allah, untul shalat malam, untuk beristighfar dll. 

Apabila kita sibuk mengatur dan memikirkan waktu shalat kita. Di mana kita akan shalat, berjemaah atau tidak di awal waktu atau tidak. Maka insyaa Allah waktu antara shalat kita akan barokah, akan tersusun dengan baik. Mengapa? Karena setiap lima waktu kita melakukan shalat, selalu kita minta petunjuk, minta hidayah, minta diampuni dosa, selalu bersyahadat, selalu menyebar salam. Maka dengan semakin khusuk kita dalam shalat semakin tenang, semakin damai dan semakin optimis kita. Kita akan diberi berkah hidup oleh Allah. 

Dalam shalat itu kita khusuk melakukannya, mendirikannya akan mempunyai dampak yanh luas, yakni bergerak dengan gerakan yang baik-baik. Dalam shalat kita akan berfikir yang baik-baik. Selama solat kita akan berkata-kata yang baik saja. Maka jika kita shlat yang khusuk, insyaa Allah kita tahu mana yang haq mana yang bathil.

Mengelola waktu dishalatkan

Waktu kita dishalatkan kita tidak bisa berperan aktif. Waktu itu kita sudah dimandikan, diwudhukkan, sudah dikafani. Kita tidak bisa  shalat lagi. Namun jika kita berhasil mengelola waktu yang pertama yakni wamtu shalat dan waktu yang kedua, waktu dishalatkan, maka Allah akan menolong kita. 

Jika selama hidup kita banyak menyolatkan orang maka insyaa Allah akan digerakkan manusia lain dalam jumlah yang banyak untuk menyolatkan kita. K0k begitu? Iya karena kita ini berada di alam sebab-akibat. Kita baik akan Allah balas dengan kebaikan. Sebaliknya. Jika waktu sehat kita banyak mengundang malaikat maka waktu kita sakit, kita akan didatangi malaikat yang bisa kita undang.

Bagaimana mengundang malaikat? Alhamdulillah mudah saja. Setiap kita membaca ayat kursi, akan Allah kirim malaikat, di depan dan di belakang kita. Jika kita membaca taauz 3 kali dan membaca surat al-hasyir ayat 18-21, maka menurut hadist riwayat Buchori dan Muslim akan Allah datangkan 70.000 malaikat menjaga kita. Bayangkan jika mereka selalu diundang maka jika kita adamasalah tentu dengan izin Allah para malaikat akan berduyun-duyun membantu dan mendoakan kita.

Hidup ini indah dan penuh ibadah

Setelah kita ikuti dengan seksama tentang penjelasan tiga waktu dalam hidup ini maka sesungguhnya hidup manusia yang selalu menjaga waktu shalat akan indah dan penuh ibadah. Apapun kondisi dan keadaan dia akan selalu bersyukur, berzikir, fikir akhirat, sabar dan shalat. Orang yang begini akan merasakan hal yang indah pada saat hidupnya dicoba Allah dengan yang enak maupun yang tidak enak. Allah adalah tempat dia bergantung, tempat minta tolong.

Karena Allah selalu mengawasi kita, selalu menolong kita. Dengan menjaga shalat maka waktu antara shalat akan berkat. Demikian juga jika waktu shalat kita ada dalam ketaatan maka kita akan selalu dalam kondisi ibadah. Duduk, berbaring dan berdiri baginya sama saja yakni untuk mengingat Allah, untuk.memikirkan kebesaran Allah dst sampai kita tiada lagi.

Selamatlah dan jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun