Bismillah,
Alhamdulillah, Allahumma shaliala muhammad. Saya mengajak untuk merenung sebentar bahwa kita adalah sumber malapateka bagi kita sendiri jika tidak hati-hati.Â
Sering kita memberi nasehat tetapi belum tentu kita bisa menerima nasehat orang lain. Sering kita meminta orang lain mendengarkan kita tetapi belum tentu kita bisa mendengarkan orang lain. Jangan sampai kita celaka. Tulisan ini membahas tentang banyak hal yang perlu kita takuti dari diri kita.
Bahaya memberi nasehat
Memberi nasehat itu sangat dianjurkan bahkan wajib. Kenapa? Karena memberi nasehat itu banyak manfaatbya. Kita akan memperoleh keuntungan ganda. Nasehat itu akan sampai pada kita terlebih dahulu sebelum sampai kepada orang lain.Â
Pahala memberi nasehat juga besar di sisi Allah. Hanya kita mesti takut akan bahaya memberi nasehat yakni mengeraskan hati kita. Kita pandai memberi nasehat tetapi tidak bisa menerima nasehat orang lain. Istighfarlah kita banyak-banyak. Â Â
Merasa benar sendiri
Ini juga mengerikan jika terjadi pada saya dan pembaca. Kita akan merendahkan kebenaran orang lain jika kita dapat penyakit ini. Dalam banyak hal kebenaran itu bersifat relatif. Kebenaran Allahlah yang mutlak benar. Tetapi janganlah kita merasa benar sendiri sehingga tidak mau mendengarkan kebenaran dari orang lain.Â
Merasa paling baik
Ada juga yang perlu kita khawatirkan pada diri kita bahwa mungkin ego makin tinggi sehingga kita merasa paling baik. Â Ini berbahaya sekali. Kita mesti muhasabah diri bahwa kita tidak mungkinlah paling baik.Â
Kita penuh dengan keburikan, penih dengan kekurangan. Kita mesti memahami bahwa makhluk tuhan bernama manusia penuh dengan salah dan silap. Tidak mungkin paling baik sendiri.