Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orang Bilang Tanah Kita Tanah Surga

4 November 2020   06:12 Diperbarui: 4 November 2020   07:00 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Sejak kecil kita dikebalkan oleh Koes Plus lagu yang sangat bagus, memotivasi, membangunkan yang tidur. 

Bukan lautan tapi kolam susu

Kail dan jala cukup menghidupimu

Tiada badai tiada topan kutemui

Ikan dan udang mengmpiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tinggal kenangan

Semua yang digambarkan pada lagu itu terjadi pada tahun 1970 sampai dengan 1990-an. Sesudah itu  negara kita memasuki fase kerusakan di laut dan di darat mengiringi era otonomi daerah. Sejak otonomi daerah ini semua sumberdaya alam strategis dikelola oleh pusat dan daerah otonom secara gila-gilaan.

Sejak otonomi daerah pinjaman luar negeri gila-gilaan pada hal pinjaman itu berbunga tinggi. Tidak saja sistemnya riba tetapi peran asing dan aseng menjadi dominan. 

Peranan aseng dan asing dominan  dimulai dari naiknya dana kampanye pada pemilihan kepala daerah otonom dan pilihan langsung kepala negara. Demokrasi liberal yang dianut oleh negara kita diyakini adalah asal muasal terjadinya pilkada dan pilpres yang transakasional. Ada politik dagang sapi. Jika menang maka akan terjadi proses "bayar hutang". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun