Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelajaran Berharga dari Gunung Sebagai Pasak Bumi

13 Oktober 2020   03:55 Diperbarui: 13 Oktober 2020   09:57 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Alhamdulillah banyak sekali pelajaran berharga yang Allah berikan sebagai bahan perenungan bagi kita manusia. Di dalam alquran banyak sekali ayat yang memuat kata "rawasiyah" dan "jibal". Dua kata ini adalah hal yang sama tetapi dengan fungsi yang saling menguatkan. Kata rawasiyah bermakna sebagai pasak bumi dan jibal bermakna sebagai tempat yang tinggi. Mari kita belajar dari makhluk tuhan bernama gunung.

Sebagai anggota IMPALM

Saya sewaktu masih mahasiswa diajak oleh para senior untuk memasuki organisasi mencintai alam yang bernama Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Siwijaya (IMPALM) Sriwijaya. Asalnya adalah IMPALM Fakultas Pertanian UNSRI, tetapi dalam perjalanan oleh para yunior mereka berlepas diri Fakultas Pertanian, lalu menjadi independen.

Organisasi ini menggunakan pendekatan semi militer dalam atau selama orientasi. Tidak jarang kita melakukan koordinasi dengan Kodam dan Polda untuk berbagai kegiatan orintasi maupun kegiatan lain. 

Kegiatan organisasi ini bersifat ekstra kurikuler tetapi menyatukan kegiatan belajar, meneliti dan mengabdi kepada masyarakat. Sekilas mirip dengan tri dharma perguruan tinggi. 

Saya senang masuk IMPALM ini sejumlah alasan. Pertama, kita dididik mencintai alam sambil juga mencintai penciptanya.

Kedua, di IMPALM kita diajak hidup bersama dalam keprihatinan sambil mendaki gunung dan menyeberangi rawa, sungai dan tantangan lainnya.

Ketiga, terjalin rasa persaudaraan pada sesama anggota walau beda angkatan, beda jurusan dan sebagainya.

Mendaki gunung di Inggeris

Suatu hari di akhir musim panas menjelang musim gugur sekolah penulis yakni Cranfield Institute of Technology, tepatnya Silsoe College melakukan studi ekskursi ke North England. Kami puluhan mahasiswa MSc part 2 Land Resource Management beserta para profesor melakukan pendakian gunung dalam rangka mengkaji ekosistem "ghyll" di Cumbria. 

Mahasiswa dibagi grup-grup kecil yang ditugasi mengamati geologi, hidrologi, tanah dan lahan, flora dan fauna serta aspek sosial ekonomi ghyll. Ghyll adalah suatu ekosistem sungai sempit terjal pada daerah pegunungan Cumbria North England. 

Pengkajian daerah ini perlu kesabaran dan kesungguhan. Namun demikian karena itu merupakan bagian dari tugas kuliah maka dengan terpaksa dan ikhlas kami mengikuti studi ekskursi itu dengan baik. Hawa dingin, tinggi, terjal dan penuh tantangan tidak menjadi halangan bagi kami untuk bekerja sambil belajar.

Gunung di Cumbria utara itu telah mengajarkan sejumlah hal antara lain ketinggian dan medan yang berat adalah rahasia untuk bisa membantu lingkungan sekitar. Dari ghyll dikeluarkan air yang berlualitas tinggi. Dari ghyll dihasilkan trmpat wisata gunung yang indah, penuh tantangan dan penuh "full of joy". Karena medan berat kami diminta untuk disiplin, kerjasama dan saling menyayangi. 

Gunung itu mirip pemimpin

Ketika mendaki gunung kami menemukan banyak pelajaran berharga. Dari gunung kami belajar bahwa penting kita berada di tempat yang tinggi biar tahu bahwa dari gunung kita memperoleh cakrawala yang luas dan indah. Setelah berada di atas gunung kita seakan diajari bahwa jadilah engkau tinggi biar bisa memahami bahwa ada yang lebih tinggi lagi dari kita karena itu jangan suka bersifat sombong.

Dari gunung kita belajar bahwa untuk menjadi tinggi dan indah kita harus tahan menderita. Mendaki gunung perlu persiapan yang matang, bekal yang cukup. Pakaian yang memadai, bekal yang memadai, ada air, ada makanan, ada tali, ada pisau, ada rangsel yang kuat dan lain lain. Bekal mental dan kesehatan yang prima adalah keniscayaan.

Dari gunung kita belajar bahwa bahan dasarnya kuat, kokoh, kukuh, asli, keras, kualitas, dan mencengkam bumi dengan kuat. Dari gunung juga kita belajar bahwa dia mengalirkan setelah disaring air yang jernih dan sehat.

Dari gunung kita belajar bahwa walau berfungsi sebagai pasak bumi tetapi tetap multifungsi untuk kebaikan lingkungan di mana gunung berada rermasuk manusia sekitar. Pada masa-masa tertentu gunung juga ikut perintah penciptanya, Allah untuk memuntahkan lahar, untuk menahan angin badai, untuk membersihkan air, untuk mengalirkan air bersih, untuk mengirim mineral ke hilir, untuk menerbangkan mineral ke udara, untuk mengirim belerang ke sungai dsb.

Gunung dan pemimpin

Gunung adalah pemimpin dan penjaga kehidupan di bumi. Kalau kita jadi pemimpin kita mesti punya sifat-sifat yang tinggi antara lain jujur, keras, disiplin, baik hati, melayani dan banyak lagi sifat-sifat yang tinggi lainnya seperti rela berkorban, melayani dsb.

Menjadi pemimpin mesti seperti gunung. Punya kualitas yang menyatukan, mengayomi, melayani, mengerti keperluan, memberi tanpa mengharap kembali, membersihkan, menyatukan, membayangi, membagi dsb.

Gunung dari kejauhan sangat indah. Indah dipandang, indah untuk dilukis, digambar, dipotret, dicontoh. Ketika didaki gunung memberitahu pendakinya agar disiplin, kerja keras,  kerjasama, banyak persiapan dan lihatlah ciptaan tuhan, dan akhirnya kagumi ciptaan tuhan dan kagumi juga kebesaran tuhanmu.

Wallahualam, 

Jayalah kita semua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun