Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Atuk Cerita pada Cucu-cucunya

15 September 2020   09:49 Diperbarui: 15 September 2020   09:55 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Saya hiasa dipanggil atuk oleh cucu-cucu yang saat ini jumlah mereka sudah lima orang. Cucu tertua faras, adiknya Izzah dan Faiz. Ini cucu dari anak pertama. Meraka berada di kota kami Palembang. 

Sementara dua cucu lain adalah Alisya dan Firas, cucu dari anak kedua kami yang kini berada di negara jiran. Tulisan ini adalah seputar atuk punya cerita.

Cerita nabi Nuh

Cucu-cucu yang satu sambil berbaring, yang lain duduk mendengarkan atuknya tentang kisah nabi Nuh as. Tahu gak kalian berapa besar ukuran nabi Nuh. Tak tahu tuk, kata si sulung Faras.  Ok, dengar ya. Kapal nabi Nuh itu besarnya panjang 540 m, lebar 270 dan tingginya tidak diketahui. 

Untuk apa kapal Nuh dibangun? Tidak tahu tuk kata keduanya. Kapal itu dibangun di atas bukit atas perintah dan petunjuk  Allah. Berapa banyak orang yang ikut di atas kapal itu tuk? Sedikit, saya menyahut. Kenapa, balas si Izzah. Karena orang yang naik kapal itu adalah orang pilihan. Kok gitu, kata Faras. Iya, lata saya. Karena anak dan istri nabi Nuh sendiri tidak mau ikit nabi Nuh.

Kata guru saya binatang yang dibawa ke kapal nabi Nuh ada sepasang-sepasang, kata izzah.  Iya saya bilang. Banyak sekali ya tuk? Iya. Tapi tahukah kalian apa maksud Allah dengan banjir pada zaman nabi Nuh? Tidak tahu tuk? Atuk juga tidak tahu. Tapi paling tidak, hikmah di balik banjir pada zaman nabi Nuh adalah agar manusia mentaati Allah, dengan cara atau syariat yang diajarkan kepada nabi Nuh.

Nabi Nuh mengajak umatnya termasuk anak istrinya untuk mentaati Allah. Katakan "lailaha illallah, tidak ada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah".  Tapi kaumnya sedikit sekali. Konon hanya 83 orang. Berapa tahun Allah mengajak umatnya mentaati Allah. Tanya cucu yang sulung, 950 tahun cu. Wah sedikit sekali ya tuk. 

Bukan soal jumlah yang penting cu. Yang penting adalah kualitas. Izzah, cucu nomor dua menanya kepada atuknya. Tuk, kenapa dinosaurus itu sudah punah? Nah, siapa yang mau membantu atuk? Saya menawarkan kepada cucu yang satu lagi, Faras.

Tidak tahu tuk. Coba dengarkan ya. Dinosaurus itu tidak bisa bertahan karena dia tidak mau berubah. Maksud atuk? Ya cucu-cucu atuk harus berubah. Nantikan sama abah dan emak kalian iya. Jangan seperti dinosaurus. Tidak mau berubah. Makan mwsti banyak jenisnya. Jangan ayam saya. Coba sukalah makan segala-galanya.

Atuk makan segala-galanya

Apa saja yang atuk makan? Alhamdulillah atuk makan segala-galanya. Apa itu tuk, kata izzah. Atuk maka paku, kapal selam, roket, lantai, batu, kayu dll. Kamu izzah dan Faras makan apa saja? Ayam, nasi, susu. Nah itu tidak baik cu. Iya ya tuk? Iya jangan meniru dinosaurus. Iya tuk izzah nanti akan berubah. Faras juga.

Ada empat hal penting 

Cucu-cucu yang atuk sayangi. Ada empat hal yang harus jadikan pedoman dalam hidup ini. Apa itu tuk? Itu terdiri dari I pertama, Iman. I kedua islam. I ketiga Ilmu. 

Dan I keempat adalah Ihsan. Maksudnya apa tuk, tanya Faras.  Iman artinya kita harus meyakini Allah sebagai tuhan satu-satunya yang wajib kita ibadahi. Selain Allah tidak boleh. Terus apalagi tuk? Islam adalah bangunan yang berfungsi memperbaiki iman. Apa saja itu islam itu? Islam adalah kita bersahadat, bershalat, berpuasa, berzakat, berhaji. Kita setiap hari menunggu saat masuk islam lagi. Kapan tuk?

Kita masuk islam lagi melalui adzannya para muazin. Jawab saja azan itu. Kemudian kita masuk itu sewaktu sehabis wudhuk. Lalu kita masuk islam ketika kita shalat. Pada tasyahud awal dan tasyahud akhir kita masuk islam kembali.

Kenapa kita perlu masuk islam lagi tuk? Karena kita sering keluar dari islam. Kok begitu tuk? Iya ketika kita berfikir atau berkata yang menyekutukan Allah maka itu adakah perbuatan murtad, keluar dari islam  Misalnya kita berkata "aku ni kalau tidak merokok tidak sehat". Itu kalimat syirik, yang menyebabkan.kita murtad dari agama kita.

Ok cu, jelas ya. Islam harus selalu dijaga bangunannya. Kemudian ilmu. Ilmu agama wajib untuk setiapnoemeluk islam. Sedangkan ilmu lain bersifat oebting tapi tidak wajib. Lalu selanjutnya ihsan. Ihsan adalah meyakini Allah melihat dan mengawasi kita. Maka cucu sekalian selalulah merasa diawasi jangan berbuat baik hanya karena ada manusia lain melihat kita.

Sampai jumpa pada cerita atuk selanjutnya.

Jayalah kita semua. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun