Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Pandang dan Latar Belakang Penting dalam "Merancang" Masa Depan

7 September 2020   06:20 Diperbarui: 7 September 2020   06:56 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latar belakang seorang anak manusia itu berguna untuk landasan, pedoman, acuan baginya. Kenapa? Karena latar belakang itu memberikan pondasi, kekuatan, wawasan dan rasa percaya diri kepada dirinya untuk bergerak maju ke depan.

Latar belakang yang luas akan membantu yang bersangkutan untuk menjalani masa depannya. Saya mau yang begini karena itu  berdasarkan pengalaman saya yang begini dan begitu. Latar belakang juga menambah luasnya pemandangan ke depan, serta rasa percaya diri menghadapi masa depan.

Latar belakang seorang anak memberi alternatif pilihan terhadap teknik menyelesaikan masalah yang akan dihadapi keluarganya. Jika begini ini, kelebihannya begini. Jika  begitu maka begini yang akan terjadi.

Penulis berasal dari keluarga yakni kakek nenek yang ramah dan suka memberi makan serta menolong orang dalam kesusahan. Maka sifat itu juga menurun kepada penulis. Kegeeran. Boleh dong.

Penulis berasal dari keluarga yang sawahnya membelakangi bukit barisan yang memanjang dari utara ke selatan. Itu semua membangun keinginan cita-cita untuk suatu hari merantau jauh di balik gunung itu.

Penulis berada pada keluarga yang rumahnya berada di tempat yang ada lubuk atau palungnya. Itu mempengaruhi cita-cita penulis untuk suatu hari punya rumah yang ada kolam. 

Gabungan cara pandang dan latar belakang

Cara pandang penulis yang selalu mengutamakan belajar dalam memulai hidup hidup. Penulis tidak peduli dengan kondisi ekonomi keluarga tanpa apa-apa kecuali keyakinan kepada tuhan mendorong penulis untuk belajar ke negeri Elizabeth pada akhir tahun 1980-an. Bermodalkan kesepakatan keluarga dan doa penulis sekolah sambil membina keluarga.

Keluarga ayah saya tinggalkan agar mereka menjalani hidup tidak bergantung kepada saya tetapi kepada keyakinan kepada tuhan, kepada cinta, kekompakam dan kerja keras mereka. Keluarga kecil saya juga dijalani dengan cinta, keyakinan dan belajar keras tetapi cerdas. Alhamdulillah.

Berkah yakin dan berkah belajar keras dan belajar ikhlas Allah selalu beri jalan dan kemudahan dalam merancang masa depan keluarga saya dan keluarga ayah saya. Beda dengan keluarga mertua saya, mereka sudah lama mapan. 

Demikian tulisan ini memberi saya percaya diri untuk mengatakan bahwa cara pandang dan latar belakang tidak kalah penting untuk kita gunakan dan jaga dalam perancangan anak cucu kita ke depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun