Mendapat pertanyaan itu Andang merespons dengan ramah. "Saya setiap hari dan malam merasa bahagia karena terlibat dalam usaha pertanian yang menurut saya sangat baru". Kenapa baru? Karena dulu di kampung saya adalah pemuda yang tidak suka bertani. Jadi saya ogah jika ayah saya menyuruh saya bekerja di sawah atau di kebun.
Baru sekarang saya menikmati sebagai petani dab peternak. Melihat ayam, itik, bebek tumbuh membesar merupakan kebahagian saya yang tidak terbayangkan sebelumnya. Â Ayah saya kata Andang merasa heran kepada saya saat ini karena sejak kecil memangsaya tidak suka bertani.
Ditanya apakah obsesi ke depan? Andang menyatakan bahwa dia akan menanami rumput di antara durian yang dia tanam. Saya sudah belajar semua ilmu di bidang pertanian yang dulu saya tidak suka. Saya sudah belajar fermentasi untuk pakan ternak, saya sudah belajar buat kandang ternak dan bagaimana supaya tidak bau. Alhamdulillah saya tidak malu bertanya.
Hal yang aneh dinyatakan Andang adalah bahwa dia tidak takut gagal karena saya tidak ada ilmu. Basik saya memang hanya SMA. Penulis memuji dengan "jempol telu" kepada pemuda Lubuk Langkap ini. Saat iji Ansang sudah berumur 48 tahun. Suatu umur yang sudah matang. Sukses selalu ndang kami bangga padamu.
Anak lubuk langkap memang hebat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H