Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Buatlah Sejarah sebagai Orang Baik, Jangan Jahat

1 September 2020   07:33 Diperbarui: 1 September 2020   10:51 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang yang sedang mengukir sejarah orang baik akan selalu bersyukur, selalu berzikir, selalu fikir akhirat, selalu sabar dan selalu tawakal kepada Allah. Orang seperti ini akan berkata-kata yang baik, berbuat baik dan berfikir baik. Semua direkam secara digital dan direkam oleh malaikat.

Sebaliknya orang yang sedang membuat sejarah sebagai orang jahat maka dia akan melakukan semuanya hantam keromo, halal haram hantam, punya orang punya dia dst. Orang seperti ini akan berkata sembarangan, berfikir tidak baik, berjanji mungkir, dipercayai khianat dst. Celakanya aakan ada jejak digital baik di internet maupun berdasarkan rekaman malaikat.

Matinya orang baik

Orang baik tidak pernah mati. Dia selalu diaebut-sebut karena kebaiknya. Maka di dalam kubur catatan pahalnya selalu bertambah dan kedudukannya di sisi Allah swt, balasan kebaikannya akan bertambah-,tambah. Dan kita memang dianjurkan menyebut-nyebut kebaikan orang baik walau sudah meminggal karena itu baik untuk semua. Baik untuk yang sudah meninggal maupun untuk yang masih hidup. Ini namanya amal jariyah.

Orang jahat juga tidak pernah mati. Dia hidup dalam.kubur selalu dalam azab. Azab itu semakin beframbah manakala orang menyebut keburukannya. Itu sebabnya kita dilarang menyebut nyebut keburukan orang yang sudah meninggal. Tetapi kita wajib menyebut keburukan orangora g jahat seperti Firaun,Hamman, Qorun, Abu Lahab dan Abu Jahal. 

Semoga kita semua sedang membuat sejarah orang baik.

Wallahualam bishawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun