Bismillah,
Saya mengirim surat terbuka kepada Menteri Muhajir pada kabinet kerja pak Jokowi jilid 2 karena mau bertanya kepada beliau tentang orang miskin yang besanan akan melahirkan orang miskin baru. Baca lengkap di sini.
Kita banyak berhutang kepada orang miskin
Untuk kerja kasar di rumah, nyapu ngepel lantai, mengelap perabot rumah, mengurus taman, membersihkan wc, mencuci, menyetrika, masak, jado sopir, tukang kebun kita, ajudan pribadi, jaga kompleks perumahan kita semua kita mintakan pengerjaannya kepada orang miskin.
Pendek kata kita sangat bergantung kepada orang miskin. Maka coba kita sempatkan untuk bertanya dan kepada mereka tentang banyak hal. Anggap teman kita, anggap saudara kita.
Elegi keluarga saya
Saya dan istri sejak pulang ke tanah air dari sekolah di negara Pangeran Charles mesti dibantu boleh banyak orang. Apakah mereka itu adik-adik saya, orangtua saya atau pembantu dari tetangga luar kompleks.Â
Jujur saya dan istri sejak lama termasuk orang miskin. Kenapa? Karena gaji kami suami istri jauh dari mencukupi karena banyak hutang, banyak tanggungan. Jadi kami tahu persis perjalanan jadi orang miskin.
Dari kelompok hutang, ada beli rumah, beli kendaraan, ada adik-adik yang bersekolah, ada anak-anak yang bersekolah. Jujur bahwa setiap bulan tidak ada lagi untuk belanja lebih untuk berencana dengan baik.
Setelah 20 tahun berikutnya
Setelah adik-adik selesai pendidikan dengan sejarah masing-masing, dengan jalan hidup masing-masing dan berkah dari doa orangtua dari saya dan istri saya, keadaan berubah. Keluarga kami dianugerahi infrastruktur dan suprastruktur yang makin baik.