Dibalik kemajuan Lubuk Langkap
Paradoks dengan kemajuan wisata Lubuk langkap ini adalah banyak sekali eksodus ke luar daerah. Ini sudah terjadi sejak akhir tahun 1960an, 1970an, 1980an. Sebelumnya dusun Lubuk Langkap adalah dusun terpencil, jauh dari kota dan hanya bisa dijangkau dengan sepeda motor, gerobak sapi dan sepeda.Â
Walau kondisi dusun yang terpencil itu penduduknya berfikiran maju. Para orang tua rela menyekolahkan anak-anak mereka keluar daerah. Ada yang sekolah di Yogyakarta, Bandung, Bengkulu, Palembang, Curup dan lain-lain.Â
Akibatnya banyak yang berkarier di luar daerah. Sebagai misal Ruhiman bin Saan. Dia ini adalah seorang Sarjana Hukum (SH), tapi tidak dipakai, hanya sebagai setempel saja.Â
Dia lama di dunia jusnalistik (wartawan) di SKH Lampung Post, yakni 15 tahun. Pada tahun 2013 beliau pensiun dini dan banting setir pindah kerja di bidang kontruksi di pulau Jawa, khusus atap baja ringan dan genteng metal. Beliau memasarkan diri sebagai sub-kontraktor ini melalui online dan medsos.Â
Banyak juga penduduk Lubuk Langkap ini yang jadi guru di Palembang, Lahat, Bengkulu dan sebagainya. Terakhir banyak penduduk Lubuk Langkap ini yang bekerja di koperasi antata lain di Bogor, Â Jombang dll. Ada juga yang bekerja di perusahaan antara lain di Tangerang. Tidak sedikit ada yang berkebun kopi di Curup dan Kepahyang Bengkulu.
Seorang pensiunan guru SMA asal Lubuk Langkap Drs Muhardin Iuaris, berandai jika pemerintah jadi membuat jalan baru belakang di bagian barat dusun Lubuk Langkap maka dia ingin sekali mewujudkan kolam wisata. Pada kolam wisata itu bagus dibangun pondok makan yang representaif plus jadi tempat jualan souvenir. Beliau meyakini bahwa Lubuk langkap akan jadi pusat wisata yang lengkap. Belum lagi banyak potensi wisata keliling persawahan di bagian kanan dan kiri sebelah hulu dusun Lubuk Langkap.
Ada lagi penduduk asal dusun ini namanya M. RONI BA'ID, SH. MH. Pensiunan Pengadilan, penduduk Asli Tanjung Baru (Lbk Langkap) Rumah beliau di sebelah Rmah Juki (SUTAN) Sekarang Aktip Di ADVOKAT (PERADI), beliau megajar di STIAB (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bandung). dan di STAI Â ($ekolah Tinggi Agama Islam Al Musdariyah) Cimahi. Alamat Roni adalah Komp.Griya Perima Asri (GPA) Baleendah Bandung.
Harapan ke depan
Baik Ruhiman, Muhardin dan yang lain-lain berharap agar ke depan pemerintah daerah dapat lebih berperan untuk memajukan wisata Lubuk Langkap tersebut. Peran kepala daerah mulai dari bupati dan gubernur sangat diharapkan agar wisata Lubuk Langkap ini lebih maju, lebih memakmurkan penduduk setempat dan berkelanjutaan. Jayalah Lubuk Langkap, jayalah bengku, jayalah Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H