Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ternyata Berjualan Bisa Langsung kepada Allah

26 Mei 2020   17:58 Diperbarui: 26 Mei 2020   18:10 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Teman teman Fulan banyak juga yang akhirnya menjual ke tengkulak.

" Tuh si Acep juga jualnya ke saya, dari pada udah dipetik dibawa ke Jakarta di jalan nanti disuruh putar balik, rugi ongkos rugi tenaga mau dikemanain ntar sayurannya?" Ujar tengkulak kepada Fulan.

Fulan memilih bersabar.

"Nanti saya diskusi dulu sama orang rumah", Fulan berdiplomasi".

" Ya , terserah jangan lama lama ya, ntar keburu kehabisan duit saya sama yang lain". Tengkulak pakai jurus pamungkas.

"Ditunggu sampai seminggu sebelum lebaran aja pak siapa tau ada perubahan peraturan", nasihat istrinya.

Tiba sepekan sebelum hari raya, keadaan tak kunjung  membaik, harga sayur jungkir balik.

Betapa sedihnya Fulan.

Selepas shalat subuh, Fulan pergi ke kebun.
Sepanjang jalan Fulan terus bershalawat kepada Nabi Muhammad. Allahuma shaliala muhammad.
Tiba di kebun, Fulan melepaskan pandangan ke hamparan sayur yang subur, segar dan menghijau. Butiran airmata menetes membasahi pipinya, disentuhnya daun daun sawi itu lembut seraya, berdoa kepada Allah swt.

"Ya Allah, Engkau menjadi saksi hamba sudah maksimal ikhtiar, mohon berikan hamba ampunan dan rahmatMu. Jika sekiranya dosa- dosa hamba menjadi penghalang datangnya rezeki mu ampuni lah hambaMu ini ya Allaah. Berikanlah kami rahmatMu petunjuk agar kami tak salah langkah. Ya Allah, beri hamba kekuatan dan ketenangan menghadapi takdir ini. Hamba percaya tak ada yang sia-sia atas segala ciptaanMu." Doa Fulan pagi itu diantara hamparan kebun sayur miliknya.

Sesekali dia melirik handphone miliknya. Dilihatnya berita dari handphone, kabar tentang betapa banyak orang yang tak punya meski hanya untuk sekedar makan. Mereka tak mampu beli lauk atau sayur. Padahal biasanya mungkin merekalah konsumen petani selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun