Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terapkan Herd Immunity untuk Covid-19 Harus dengan Pertimbangan yang Matang

25 Mei 2020   18:13 Diperbarui: 25 Mei 2020   18:21 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Ada kekhawatiran tentang apa yang terjadi jika pemerintah Indonesia menerapkan konsep "Herd Immunity" (kekebalan kelompok masyarakat). Saya teringat dengan kerbau kakek dan nenek kami pada tahun 1970-1980an. Waktu itu populasi kerbau yang dimiliki keluarga nenek sebelah ibu saya mencapai puncak kejayaannya. Ada 40an lebih kerbau jantan dan betina. Sehingga waktu musim sawah padi kerbau tersebut memenuhi jalan desa kami karena digiring dari desa saudara nenek kami yang terletak 20 km di sebelah hilir desa kami. 

Kerbau Mati Secara Misterius

Jika saja saya sudah belajar tentang ekologi maka saya akan sudah mengerti bahwa kematian kerbau kerbau keluarga nenek dari ibu saya itu adalah karena terserang virus. Saya yakin mereka terserang virus flu seperti korona inilah. Jika saja kami tahu ada vaksin terhadap penyakit virus tersebut maka kerbau keluarga nenek tersebut maaih ada sampai sekarang.

Maka ketika ada wacana untuk menerapkan herd immunity untuk menangani covid 19 oleh pemerintah Indonesia maka saya langsung terbayang kepada kerbau keluarga nenek kami tersebut. 

Bapak saya waktu saya memasuki Universitas meminta satu kerbau kepada nenek dan kakek yang kebetulan bersama ayah dan ibu kami. Dengan kata lain kakek dan nenek kami berada di rumah yang sama. Tapak rumah yang dibangun ayah saya pada waktu itu adalah warisan dari kakek dan nenek saya.

Sejak itu kami tidak tahu lagi perkembangan kerbau keluarga nenek. Namun belakangan kami tahu bahwa kerbau-kerbau itu banyak yang mati secara misterius. Tapi saya berkeyakinan itu disebabkan wabah virus. 

Kenapa khawatir?

Jika pemerintah menerapkan "new normal" dalam waktu dekat dan menerapkan kekebalan kelompok sebagai konsep penanganan covid 19. 

Jika benar itu yang akan diterapkan maka pemerintah harus mempertimbangkan secara matang mengingat sejumlah fakta berikut (dimodifikasi dari Liputan6.com):

Pertama, di Indonesia, sangat banyak orang yang memiliki penyakit penyerta yang bisa memperparah infeksi covid 19. Penyakit tersebut antara lain penyakit jantung, diabetes, penyakit paru kronis, hipertensi, kanker, dan penyakit autoimun

Kedua, seperti yang kita ketahui bersama, saat ini angka laju kematian akibat COVID-19 di Indonesia ada pada angka 7-9 persen, termasuk yang tertinggi di dunia. Infeksi ini pun jangan disalahtafsirkan hanya berbahaya bagi lansia maupun orang dengan penyakit penyerta.

Ketiga, COVID-19 terbukti juga berbahaya bagi orang usia muda yang sehat dan tidak memiliki penyakit penyerta apapun. Di Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara Eropa, lebih dari 50 persen pasien COVID-19 adalah kelompok usia produktif.

Sehingga jika Indonesia menerapkan konsep herd immunity akan menyebabkan kematian jutaan penduduk. Ingat kerbau kakek dan nenek saya saat ini hanya tinggal kenangan.

Siapa Saja Yang Terancam?

Ancaman ini akan berlaku tidak hanya untuk orang lansia dan yang memiliki penyakit tertentu, namun juga untuk masyarakat usia muda yang sehat. Akibatnya, Indonesia bisa kehilangan satu generasi. Ya Allah lindungi kami dari kejadian ini.

Mengingat hingga saat ini belum ada vaksin yang diproduksi dan skenario pencapaian herd immunity terdengar cukup ekstrem, maka untuk meredakan pandemi adalah dengan cara memperlambat penyebaran virus ini.

Penerapan physical diatancing, menggunakan masker jika beluar rumah, selalu cuci tangan pakai sabun (CPTS), memakan makanan yang bergizi, mengkonsumsi vitanin E dan C secara berkala, menghindari keramaian, tidur yang cukup merupakan standar kesehatan yang harus diterapkan oleh masyarakat, keluarga dan individu masyarakat. 

Pemerintah hendaknya secara berkala perlu mengevaluasi tentang insentif yang diberikan kepada tenaga kesehatan baik medis dan paramedis, sistem shift mereka dan kesehatan mereka sendiri. 

Hanya dengan kerjasama para pihak kita akan dapat berhasil keluar dari wabah pandemi covid 19 ini disamping perlu doa kepada Allah agar Dia segera menghapus covid 19 ini. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun