Bismillah,
Sungguh, sepantasnya kita selalu mengucapkan alhamdulillah apa jua keadaan kita..Lagi senang atau lagi susah tetaplah bersyukur kepada pencipta kita, Allah swt.Â
Begitu juga, sepantasnyalah kita berselawat kepada nabi sebagai rasa terima kasih kita kepada nabi Muhammad saw karena berkah perjuangan beliau kita jadi bertauhid, jadi pandai dan jadi bahagia dan sejahtera.Â
Manusia di manapun berada akan selalu dalam dua ujian hidup, yakni kesusahan dan kesenangan. Kita kebanyakan susah jika diuji kesusahan, tetapi lupa diri ketika diuji kesenangan. Selain itu, kita cenderung tidak lulus jika diuji kesusahan, dan jarang lulus jika diuji  dengan kesenangan. Ada gak yang lulus? Ada tetapi sedikit. Siapa mereka itu? Mereka itu adalah para nabi dan rosul serta orang-orang yang ikhlas.
Indikator lulus ujian
Lulus ujian itu hanya Allah yang tahu. Tetapi dalam alquran ada indikator apakah kita lulus ujiam atau tidak. Semua ayat alquran itu Allah letakkan kesimpulannya pada surat-surat pendek yalni pada juz 30 yakni mulai dari An-Naba (berita besar) sampai An-Nas (manusia).Â
Tetapi swluruh isi surat-surat pendek itu Allah letakkan pada alfatiha. Alfatiha itu bermakna pembuka. Pembuka alquran dan pembuka segala rahasia, pembuka segala pedoman, pembuka segala urusan manusia.
Manusia di dunia ini diberi musibah agar mereka mendekati Allah, karena Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. Sayangnya orang orang yang sesat dan tidak mendapat petunjuk akan bertambah sesat dan bertambah jauh dari Allah.
Alfatiha ini memberi tahu kita bahwa supaya kita tidak sesat maka selalulah puji Allah, ingat Allah, zikir pada Allah. Bacalah alfatiha setiap waktu, minimal bismillah. Mulailah semua langkah, semua hajat, semua kerja, semua fikir dengan bismillah.Â
Maka sebagai indikator apakah kita lulus ujian adalah kita akan makin sabar, makin yakin pada Allah, makin baik, makin tenang, makin diberi petunjuk, makin tidak galau dan tidak gagal fokus.Â
Jika kita gagal dalam ujian maka indikatornya adalah kita makin galau, kita makin sesat, makin tidak tenang, makin salah, makim tidak mau mendengar pendapat orang, makin tidak bijak, dan semua akan nampak salah di mata orang banyak. Apalagi jika nampak butuk di mata orang baik.