Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertanyaan Seputar Metode Penelitian

11 Maret 2020   11:44 Diperbarui: 11 Maret 2020   11:51 59480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Agar mudah memahami metode penelitian maka kita perlu memahami sejumlah berikut yakni ontology, epistomology, metodologi penelitian, metode dan teknik penelitian.

Pertanyaan ke-4

Mengapa meneliti itu mengasyikkan?

Meneliti itu adalah kegiatan yang mdngasyikkan karena sejumlah alasan? Pertama, meneliti itu memotivasi kita untuk banyak membaca..Banyak membaca membuktikan bahwa yang kita tahu sedikit, banyak sekali yang kita tidak.tahu.  Jika suatu waktu kita tahu tentang sesuatu maka kali yang lain kita lupa sesuatu itu. 

Kedua,meneliti itu membuka wawasan kitabtentang suatu hal dan banyak hal. Jika sebelum kita teliti anggapan kita tentang sesuatu sangat dangkal, sangat terbatas, maka setelah kita meneliti kita akan faham bahwa sesuatu itu bukan saja yang kita tahu tetapi banyak lagi aspek lain yang perlu kita teliti.

Pertanyaan ke-5

Adakah kesamaan antara peneliti dan dokter praktek?

Setiap bertemu pasien, seorang dokter melakukan SOAP (Subjectives, Objectives, Assessment, Planning). Hal ini dilakukannya sebagai otomatisasi. Dokter akan mencari permasalahan pasien yang datang  secara subyektif dan obyektif. Dia tampung keluhannya. Dia gali lebih jauh riwayatnya. Saya buat database sebanyak-banyaknya lewat interview.  Dengan tak segan dia melakukan triangulasi dengan bertanya pada pengantar pasien demi mengumpulkan data yang valid. 

Dokter itu membutuhkan kebenaran, sehingga tidak cukup dengan triangulasi orang, dia pun selalu melakukan konfirmasi dengan pemeriksaan fisik. Kadang dia mengadviskan pemeriksaan laboratorium sebagai penunjang untuk mengerucutkan kecurigaannya pada permasalahan yang dihadapi pasien. Sebuah korelasi antara metode penelitian dan aktivitas dokter yang banyak kita saksikan di sekitar kita.

Data terkumpul, tibalah waktunya menentukan hipotesa. Dokter melakukan assessment. Dia harus menebak diagnosa pasien dihadapannya  secara ilmiah. Dia harus mengemukakan masalah yang sekiranya membuat pasien itu menderita dan datang padanya. Keilmuan dokter adalah bekal. Pengalamannya adalah bekal. Kajian pustaka adalah bekal. Dengan berbekal semua itu dokter mendiagnosa. Dia selanjutnya menarik hipotesa. Dokter itu mempunyai pertanyaan penelitian yang harus dijawab. 

Maka aktivitas dokter itu sama persis dengan seorang peneliti. Asyik kan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun