Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Musibah Itu Datangnya dari Allah

8 Februari 2020   07:25 Diperbarui: 8 Februari 2020   07:32 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,

Semua harus meyakini bahwa hidup di dunia ini bukanlah untuk memperoleh balasan tetapi dunia ini tempat ujian. Ujian itu ada dua macam.. ujian yang enak enak dan yang tidak enak. Tulisan ini memaparkan tips menghadapi musibah yang tepat.

Musibah itu bentuknya bermacam-macam. Terjadi pada siapa saja, pada waktu kapan saja dan terjadi di mana saja. Ketika  kita berjalan di sekitar rumah kaki kita terlijak paku. Tentu kita takut kena tetanus. Demikian juga ketika pembantu kita mengalami kecelakaan bersepeda, kita mesti melihat itu sebagai musibah kita juga. Kita mestinya mengucap "innalillahi wainna ilaihi rojiun". Sesungguhnya kita ini adalah milik Allah dan kepadaNya juga kembali segala urusan.

Berikut ini ada sejumlah tips menghadapi musibah. 

Pertama, hadapi dengan baik dan lakukan muhasabah.

Kejadian yang tidak enak menimpa segera kita hadapi dengan lapang dada. Jika luka kita beri obat luka. Jika besar lukanya bawa ke unit gawat darurat Rumah Sakit terdekat. Atau kita pergi ke puskesmas terdekat. Jangan panik, jangan menyalah orang sana orang sini. Demikian juga jika terjadi kecelakaan lalu lintas. Hadapi dengan baik, jangan panik, jangan emosional. Sabar dan tetap fokus.

Setelah lapang bolehlah kita muhasabah. Mengapa saya bisa kecelakaan ini. Mengapa anak ini atau cucu ini mengalami kecelakaan luka. Adakah cara kita menjaga mereka yang keliru. Adakah kita lupa berdoa sewaktu akan berangkat ke tempat kerja, ke sekolah atau ke tempat wisata. Mungkin saya kecelakaan karena melalaikan shalat, tidak sedekah, tidak beribadah dengan khususk dan sebagainya. Jika begitu kita akan memohon ampun kepada Allah. Beristighfar. 

Musibah akan menjadikan dosa dosa kita diampuni jika sabar. Musibah akan memperoleh Rahmat Allah dan mematangkan diri karena melakukan suatu kesalahan yang tanpa bisa dikendalikan oleh kemampuan dan kesadaran kita.. Dengan seketika terjadi.

Kedua, berfikir positif. Musibah diberikan Allah kepada kita sebagai ujian. Jika kita hadapi ujian dengan baik maka kita akan lulus. Ujian merupakan kiriman Allah Yang Maha baik. Musibah dikirim untuk hambanya sebagai tes apakah imannya susah kokoh. Orang yang kokoh imannya jika diberi musibah tetap berbaik sangka pada Allah.

Orang yang kokoh imannya tetap tegar ketika diberi musibah. Orang yang kokoh imannya mensyukuri musibah yang Allah kirim padanya. Dia akan mempedomani kitab suci Alquran dan hadist bahwa para nabi dan rasul diberi musibah yang tidak ringan. Nabi Yusuf dipenjarah selama tujuh tahun hanya karena tidak mau diajak berzina oleh Zulaiha. 

Nabi Ayyub diberi musibah berupa hilangnya keluarga, harta dan kesehatan selama berpuluh puluh tahun. Tapi sekalipun dia tidak menyalahkan iblis laknatullah. Dia berfikir positif bahwa Allah sedang mengujinya. Mudah buat Allah untuk menghilangkan kesusahannya. 

Ketiga, jangan mengeluh dan mencela musibah. 

Musibah kebanyakan tidak enak. Saya sendiri sering mengalami musibah. Yang paling berat  dan selalu teringat adalah ketika saya dan teman kecelakaan sepulang dari itikap di daerah pematang panggang kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan sekitar tahun 1995. 

Kami menabrak tunggul pohon kelapa di pi ggir jalan ketika suasana hujan lebat dan keadaan gelap. Tetapi kami bersyukur karena penanganan dari puskesmas terdekat berlangsung dengan baik. Pada hal itu hari Minggu yang ternyata dokter ada. Biasanya Minggu dokter tidak ada. Kemudian kami cepat dievakuasi dan dirujuk ke RS di kota Palembang. Saya pun mengalami luka robek di tangan. Mobil rusak parah. Tetapi semua bisa dilewati dengan baik. Biaya pengobatan Allah beri dengan caraNya sendiri.

Demikian juga dengan musibah yang menimpa saya dan anak saya sepuluh tahun berikutnya. Kaki kanan saya patah dan motor rusak. Mata kiri korbeanya masuk ke dalam. Tapi Alhamdulillah kaki bisa pulih dalam dua bulan. Demikian juga mata segera pulih.

Rasa menerima dan ridho terhadap musibah merupakan modal yang harus kita miliki. dalam kondisi apapun sangat diperlukan rasa ikhlas dan ridho terhadap musibah. Kita tidak perlu menyesal dan mencela mereka yang terlibat dalam.musibah tersebut. Ucapkan Alhamdulillah dan minta kepada Allah pahala atas musibah itu dan mohon diganti dengan yang lebih baik.

Wallahu alam bishawab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun