Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shaliala muhammad.
Saya termasuk dosen yang tidak memperhatikan sistem penilaian yang rigid. Kehadiran tetap saya perhatikan tetapi jika mahasiswa itu ada karya, ada jejak digitalnya maka itu sudah cukup bagi saya.
Saya senang sekali ketika mahasiwa saya mempunya website sendiri. Alasannya sederhana. Kalau buku catatan akan hilang, buruk atau akan dibuang karena berdebu.
Beda dengan website ia akan kekal selama-lamanya asal ada sinyal. Pada suatu saat saya tanyakan tentang www. Pada blogspot kalian. Mereka tidak tahu. Saya bilang itu artinya world wide web. Jadi website yang mendunia.
Pertama, membuat blog itu adalah bentuk kepatuhan kepada dosen. Walau tidak wajib mereka patuhi tetapi saya tidak ada cara yang efektif untuk menilai mereka apakah mereka rajin atau tidak. Tapi melalui blog terkadang saya menemukan sejumlah mahasiswa yang kreatif dan inovatif dalam mendokumentasikan catatan kuliah mereka.
Kedua, saya meyakini bahwa mereka yang blog yang isinya beragam dan cantik dalam perancangannya akan terus belajar dan mengajarkan materi kuliah atau apa saja. Sering yang memonitor setelah tamat yang membuat blog dengan baik karirnya bagus.
Ketiga, ketika mereka meng-upload postingan secara tidak langsung mereka belajar sekaligus berbagi ilmu yang bermanfaat.
Keempat, terkadang dan sering saya dapat materi yang sama tetapi sudah ada modifikasi ke arah yang lebih baik lebih maju.
Karena itu wahai mahasiswa sekaligus am saya bangga kepada kalian yang sudah membuat blogspot dan memuat materi kuliah dalam blog kalian masing-masing . Saya bangga pada kalian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H