Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad.
Saya minta maaf kepada pembaca Kompasiana. Tulisan ini saya tujukan kepada pembaca muslim yang  pernah bertanya kepada saya tentang persyaratan penyembelih hewan agar halal. Maka tulisan ini ditujukan kepada penanya itu. Semoga juga bermanfaat kepada pembaca yang lain.
Jujur saya tersentak karena mengetahui bahwa persyaratan penyembelih hewan besar, kecil maupun unggas supaya halal mestilah beragama Islam alias muslim. Tetapi banyak hal yang bisa menyebabkan gugurnya keislaman seseorang. Jika gugur keislaman penyembelih hewan itu maka status halal tidak halalnya jelas. Hewan yang disembelih orang yang keislamannya gugur menjadi tidak halal hukumnya. Karena sama dengan bangkaiÂ
Apa saja yang menggugurkan keislaman seseorang sehingga menjadikan hewan yang disembelihnya  menjadi tidak halal.
Pertama, jika seseorang yang tidak pernah shalat lima waktu. Orang yang tidak pernah puasa walau sudah bersyahadat keislamannya tidak gugur. Orang yang tak pernah bayar zakat keislamannya tidak gugur. Orang yang tidak pernah haji dan umroh keislamannya tidak gugur. Tetapi orang yang tidak pernah shalat keislamannya gugur.
Kedua, orang yang mempercayai dukun dan pergi ke dukun. Orang seperti ini gugur keislamannya. Dan hewan yang disembelihnya jadi tidak halal.
Apakah penyembelih hewan yang berjenis kelamin wanita halal. Jawabnya halal. Demikian juga penyembelih dari anak-anak hewan yang disembelihnya halal.. Dengan syarat mereka itu shalat lima waktu dan membaca lafadz bismillah ketika menyembelih hewan.
Mengapa kita harus strik dengan keislaman penyembelih? Karena jika kita terlalu sering memakan ayam yang tidak disembelih oleh penyembelih yang melakukan shalat, berarti kita sering pula memakan bangkai. Jika kita sering memakan bangkai maka alamat yang tepat untuk pemakan bangkai adalah di neraka saqar. Neraka yang paling dalam. Di sana makanannya adalah bunga api neraka dan minumannya air panas serta nanah dan darah.
Karena itu mari kita perhatikan sejak sekarang tentang hal ini. Kita harus banyak bertaubat. Tidak mungkin kita akan dimasukkan ke surganya Allah SWT jika.makanan kita selalu yang haram. Kita akan menyesal selama-lamanya.Â
Jangan anggap enteng soal makanan.ini. Karena kita bisa masuk surga bisa jadi karena iman kita tebal. Ketebalan iman itu dicirikan oleh kehati-hatian dalam segala hal termasuk dalam makan.
Memakan makanan yang halal adalah ciri ketaqwaan seseorang. Satu tetes saja darah kita diperoleh dari barang yang tidak halal lebih layak bagi api neraka.  Mari kita berdoa semoga Allah SWT membalas kebaikan kita semua. Dan memasukkan kita semua ke dalam surganya Allah swt. Semoga kita semua dihindarkan dari nerakanya Allah SWT. Aamiin yra..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H