Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maulid Nabi, Momen Evaluasi Kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW

17 November 2019   09:27 Diperbarui: 17 November 2019   09:39 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa perlu syafaat nabi? Karena kita akan dihisab. Apa yang akan dihisab? Semua kenikmatan yang kita terima. Semua akan ditanya terhadap semua kenikmatan yang kita terima. Hatta, yang terbesar itu adalah nikmat Islam dan iman, nikmat ilmu, nikmat Waku lapang, nikmat makanan, nikmat sehat, nikmat berkeluarga, nikmat berkendaraan dan sebagainya. 

Bagaimana jika nikmat-nikmat itu ditimbang dengan ibadah-ibadah kita? Coba cek apakah zikir kita memadai, apakah shalat kita mencukupi, apakah sedekah kita membanggakan, apakah puasa kita memang berkualitas, apakah umroh dan haji  mabrur. 

Pada sisi lain berapa banyak nikmat mata kita, nikmat mendengar, nikmat bisa membedakan panas dan dingin, bisa merasakan pedas dan asin, bisa meminum air es pada saat terik matahari, nikmat hawa udara di rumah, di kantor, di mesjid, bisa merasakan nikmat berumah tangga, nikmat bekerja, nikmat ilmu dan sebagainya. Bahkan nikmat bisa tidur, bisa tertawa, bisa menangis, bisa buang air dan bisa kentut, itu semua tidak mungkin terungkit oleh beratnya pahala kita.

Kalaupun kita bisa berbuat kebaikan itu hadiah Allah. Jika kita bisa sedekah itu rezeki pemberian Allah. Kita bisa mengajar itu ilmu dari Allah. Pergi haji dan umroh itu berkah rezeki dari Allah. Pendek kata malu kita kepada Allah jika mau masuk surga karena ibadah-ibadah kita.

Maka sebagai penutup tulisan tentang maulid nabi ini adalah bahwa dalam momen maulid nabi ini kita segera menyadari banyak hal. Jika kita mencintai nabi maka mana bukitnya? Jika  kita menghidupkan sunnah-sunnah nabi mana buktinya. Jika menginginkan.syafaat dari nabi apa landasannya. Apa yang sudah perbuat untuk membantu tersebarnya agama nabi kita. 

Semoga kita semua selalu dalam ridho Allah SWT. Mari kita selalu berselawat kepada nabi..Allahumma shaliala muhammad. Waala Alihi muhammad. Semoga syafaat nabi Muhammad SAW Allah anugerahkan kepada kita semua. Aamiin yra. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun