Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maulid Nabi, Momen Evaluasi Kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW

17 November 2019   09:27 Diperbarui: 17 November 2019   09:39 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah, alhamdulillah, Allahummashaliala Muhammad.

Malam tadi Sabtu, 16 November 2019, bersamaan dengan 19 Rabiulawal 1441 hijriah saya diberi amanah untuk memberi tausiyah di mesjid kecil tapi cantik, masjid Nurul Hijrah Blok 6 Perumnas Talang Kelapa Palembang. Acara diawali dengan lagu nasyid oleh Geun rebana dan pembacaan Kalam Ilahi surat  Al-Ahzab ayat 21 dst oleh Qariah setempat.

"Sungguh, telah ada suri teladan pada diri Rasulullah  bagi kamu yang mengharap rahmat Allah dan datangnya hari kiamat dan mereka itu banyak berzikir kepada Allah".

Saya sebagai penceramah mengingatkan para jemaah sekalian tentang sejumlah hal.

Pertama, acara maulid nabi ini adalah ajang silaturrahim antar sesama calon penghuni surga. Kenapa begitu? Karena di dalam QS Al-Baqarah ayat 25 Allah memerintahkan nabi Muhammad Saw untuk memberi Khabar gembira tentang surga. Kepada siapa ? Kepada umat yang ada iman dan amal Soleh. 

Maka saya menghimbau kepada para jemaah agar hidup dengan penuh kasih sayang, penuh kecintaan kepada sesama umat nabi, kepada suami/istri, anak, tetangga. Kenapa? Karena kita semua adalah calon penghuni surga. Mosok sesama calon penghuni surga gaduh.

Kedua, maulid nabi ini adalah ajang untuk kita melakukan evaluasi diri apakah kita sungguh mencintai nabi kita, Muhammad Saw? Tanda kita mencintai nabi adalah bahwa kita selalu secara Istiqomah meniru cara nabi hidup, meniru akhlak nabi, meniru fikir nabi.

Nabi hidup sederhana, nabi shalat lima waktu dengan tiga tertib, nabi makan setelah lapar dan berhenti sebelum kenyang, nabi banyak berdakwah, nabi menyayangi  sesama muslim dan nabi banyak menegakkan solat malam.

Tiga tertib solat nabi adalah bahwa nabi solat wajib di awal waktu, berjemaah dan di mana azan dikumandangkan. Bagaimana kita umatnya? Kita umatnya ada yang sudah tertib shalatnya, ada yang belum. Mau bukti? Banyak mesjid yang kosong pada waktu solat lima waktu. Apa artinya ini semua? Ini berarti iman umat nabi hari ini sedang menurun.

Jika kita cek di dalam surat At-taubah ayat 18 maka ciri orang yang beriman itu adalah memakmurkan mesjid-mesjid Allah bukan hanya satu mesjid. Maka dengan semangat maulid nabi saya mengajak kita semua untuk menjaga solat seperti nahi menjaga shalat.

dokpri
dokpri
Ketiga, maulid nabi ini adalah momen yang baik untuk merenung seraya berdoa kepada Allah agar kita umatnya mendapat syafat dari rasulullah. Karena tanpa syafaat Rasulullah mustahil kita dapat memperoleh keridhoan Allah dan kecintaanya apalagi surgaNya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun